Bansos Sembako Warga Jabodetabek Diganti Tunai dan Diantar ke Rumah

| 29 Dec 2020 19:40
Bansos Sembako Warga Jabodetabek Diganti Tunai dan Diantar ke Rumah
Ilustrasi bansos (Dok. Antara)

ERA.id - Pemerintah membuat mekanisme baru dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) untuk warga di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) dari bansos berupa sembako menjadi bansos tunai. 

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pembagian bansos tunai akan langsung diantarkan ke rumah warga penerima bantuan oleh petugas PT Pos Indonesia (Persero).

"Untuk wilayah Jabodetabek yang tahun ini menggunakan skema sembako, bantuan berupa sembako akan diubah menjadi bantuan langsung tunai yang nanti akan diantar oleh tenaga dari PT Pos ke rumah," ujar Muhadjir dalam konferensi pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/12/2020).

Karena bansos tunai akan diantarkan langsung, Muhadjir mengimbau agar warga penerima bantuan tidak perlu mendatangi kantor pos. Hal ini sekaligus untuk mencegah terjadinya kerumunan.

Lebih lanjut, Muhadjir meminta para keluarga penerima bantuan untuk penggunaan pertama bansos tunai agar dimanfaatkan sesuai pedoman yang telah diterbitkan oleh Kementerian Sosial. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan penyaluran bansos tunai akan dilakukan secara serentak mulai 4 Januari 2021.

"Kita berharap satu minggu itu bisa selesai di seluruh Indonesia tapi memang ada yang khusus seperti di Papua yang mungkin mekanismenya sangat berbeda," kata Risma.

Adapun rincian jumlah penerima bantuan sosial yang diberikan untuk pemerintah. Terkait program bansos sembako, jumlahnya mencapai 18,8 juta penerima dengan satu paket sembako senilai Rp200 ribu per bulannya.

Sementara untuk bansos tunai, jumlah penerima pada 2021 mencapai 10 juta orang di seluruh Indonesia termasuk wilayah Jabodetabek.

"Penyalurnya adalah PT Pos Indonesia dan untuk indeks bantuan perbulannya adalah Rp300 ribu per penerima manfaat dan akan diberikan Januari, Februari, Maret, dan April tidak utuh setahun seperti program PKH," tegasnya.

Sementara untuk Program Keluarga Harapan (PKH) akan diterima oleh 10 juta penerima yang disalurkan oleh himbara atau himpunan bank pemerintah. Bantuan ini kemudian digunakan untuk ibu hamil, anak usia dini, anak usia sekolah, hingga mereka yang difabel maupun lansia.

"Ini akan diberikan mulai bulan Januari setiap tiga bulan sekali. Tahap pertama Januari, tahap kedua bulan April, tahap ketiga Juli, dan keempat Oktober," kata Risma.

Untuk diketahui, hingga saat ini bansos 2020 telah disalurkan di atas 90 persen. Pemerintah menargetkan bansos untuk tahun 2020 sudah harus tuntas di akhir tahun ini.

Rekomendasi