FPI Solo: Kami Awalnya Dukung ISIS, Tapi Akhirnya Sudah Tak Dukung Lagi

| 31 Dec 2020 19:45
FPI Solo: Kami Awalnya Dukung ISIS, Tapi Akhirnya Sudah Tak Dukung Lagi
Rizieq Shihab menyapa para pengikut menyambut kepulangannya (Foto: Antara)

ERA.id - Keputusan pemerintah membubarkan Front Pembela Islam (FPI) membuat kekecewaan sayap organisasi besutan Rizieq Shihab di sejumlah daerah. Namun, FPI di daerah tidak ingin bertindak represif dan tetap mengikuti instruksi dari pusat. 

Hal ini dikatakan Ketua FPI Solo Wahyunudin saat dihubungi, Kamis (31/12/2020). Dia mengaku merasa kecewa dengan keputusan yang diambil pemerintah. Menurutnya, hal itu merupakan tindakan yang zalim.

"Namun kami tidak patah semangat. Kami tinggal ganti nama baru. Intinya kami kan hanya perlu kendaraan dan sarana berjuang sesuai dengan cara kami," kata Syukur. 

Menurut Syukur, alasan pemerintah membubarkan FPI karena awalnya mendukung ISIS. Padahal pada saat munculnya ISIS banyak tokoh yang juga mendukung. "Tapi kan pada akhirnya kami sudah tidak mendukung lagi," ucapnya. 

Namun, dirinya menekankan bahwa selama ini FPI taat dengan hukum dan akan seperti itu hingga kedepannya. FPI juga tak ingin dikaitkan dengan tindakan terorisme, aksi radikal hingga pemikiran anti Pancasila. "Itu framing yang hoaks. Kami tidak seperti itu,” ucapnya. 

Untuk langkah kedepannya, FPI Solo akan mengikuti instruksi dari pusat, khususnya instruksi dari Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab (HRS). Pihaknya juga pasrah jika pemerintah telah mengambil keputusan membubarkan FPI. 

"Ya silahkan dibubarkan kalau itu keinginan dari penguasa. Nanti kami bentuk lagi, sesuai dengan komando pusat, kita pakai nama Front Persatuan Islam. Kalau dibubarkan ya bentuk lagi," ucapnya. 

Syukur menekankan jika FPI tidak pernah anti dengan Pancasila. Bahkan FPI meyakini mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Kita tidak anti-Pancasila, justru kami ini NKRI yang bersyariah,” ucapnya. 

Dalam konferensi pers pembubaran FPI, kemarin, Menko Polhukam Mahfud MD sempat menayangkan video potongan kegiatan-kegiatan FPI berdurasi sekitar tiga menit.

Video tersebut merupakan gambar pendukung bagi pemerintah dalam mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Larangan Kegiatan Penggunaan Simbol dan Atribut Serta Penghentian Kegiatan FPI.

"Silahkan ini ada sedikit, ada tiga menit, ada gambar-gambar pendukung," kata Mahfud.

Dalam video tersebut muncul tulisan 'Video Dukungan FPI terhadap ISIS' yang menampilkan gambar pentolan FPI Rizieq Shihab sedang berorasi di hadapan para pendukungnya.

"Apa yang baik dari ISIS kita akui baik. Cita-cita mulianya menegakan syariat Islam hal yang baik. Cita-cita mulianya untuk menegakkan khilafah Islamiyah hal yang baik," kata Rizieq.

Dalam video itu, Rizieq juga menyatakan perlawanan kezaliman terhadap Amerika Serikat merupakan cita-cita yang mulia dari kelompok ISIS. Untuk itu, dia meminta para pengikutnya untuk mendukung ISIS. Dia juga mengatakan agar para pengikutnya jangan mau diadu domba dengan ISIS yang dinilai memiliki cita-cita yang mulia.

"Saya tanya hal-hal baik didukung tidak? Dukung tidak? Takbir!" katanya.

"Jangan mau kita diadu domba dengan ISIS. Sekarang ini banyak pihak-pihak menginginkan supaya kita bermusuhan dengan ISIS, betul? Supaya menggebuki ISIS, betul? Itu tidak akan dilakukan oleh FPI, saudara," tegas Rizieq.

Masih dari video yang sama, Rizieq dalam orasi lantas membandingkan ISIS dengan pemerintah Indonesia yang dinilai zalim. Dia mencontohkan banyak polisi dan tentara yang jahat karena kerap melakukan aksi main tangkap secara sepihak atau pun merampas harta rakyat.

"Kalau pemerintah zalim, Syariat Islam disingkirkan, saudara. Saya mau nanya kira-kira besok perlu ada ISIS tidak? Perlu ada ISIS tidak?" tegas Rizieq.

Selain orasi Rizieq, video tersebut juga memperlihatkan dukungan FPI Makassar terhadap Baiat Massal ISIS pada 25 Januari 2015 lalu. Lalu ada pula video provokasi yang dilakukan Rizieq terhadap konflik Ambon-Poso, serta video anggota FPI di Pamekasan yang melakukan gorok leher.

Rekomendasi