ERA.id - Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto mengaku tidak ada masalah dari penunjukan Komjen Listyo Sigit sebagai calon tunggal Kapolri. Hal ini merespon adanya isu jika Listyo dianggap melangkahi sejumlah seniornya di Korps Bhayangkara.
Menurut Benny, hal ini pernah terjadi saat Presiden Joko Widodo mengajukan nama Tito Karnavian sebagai Kapolri untuk periode 2016-2019.
"Kalau dari kami memetik pengalaman Pak Tito dulu, nggak ada masalah. Tunjukkan prestasinya, kinerjanya, kemampuannya, semua menerima," ujar Benny kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (18/1/2021).
Benny mengatakan, penunjukan Listyo sebagai calon Kapolri tunggal tentu sudah melalui pertimbangan matang dari Presiden Joko Widodo sebelum mengajukan nama kepada DPR RI. Selain itu, penunjukan tersebut juga dinilai lebih positif karena menimbang masa pensiun Listyo yang masih akan terjadi beberapa tahun ke depan. Meskipun Listyo harus melangkahi beberapa orang seniornya.
"Saya yakin bapak presiden mempertimbangkan itu. Di samping itu kita lihat ini sampai 2024 masa jabatan presiden, akan lebih nyaman sampai selesai. Daripada nanti dua tahun ganti lagi, dua tahun ganti lagi," kata Benny.
Diketahui, Presiden Joko Widodo telah mengajukan nama Listyo Sigit sebagai calon tunggal Kapolri, hal ini diketahui dari Surat Presiden (Surpres) yang diantarkan oleh yang diwakili oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada 13 Januari 2021 lalu.
"Presiden Joko Widodo telah menyampaikan usulan Pejabat Kapolri kepada DPR RI, atas nama Komjen Listyo Sigit Prabowo, untuk mendapatkan persetujuan DPR,” kata Puan saat menerima Surpres bernomor R-02/Pres/01/2021.
Sebelumnya, sejumlah nama yang lebih senior ketimbang Listyo juga masuk ke dalam daftar yang disodorkan dari Kompolnas kepada Presiden Jokowi. Salah satunya adalah Wakapolri Gatot Eddy yang merupakan lulusan Akademi Polisi angkatan 1988 atau tiga tahun di atas