ERA.id - Budayawan Emha Ainun Najib atau Cak Nun menanggapi soal polemik 'Islam agama arogan' yang dilontarkan Abu Janda atau Permadi Arya. Ia meminta untuk mundur selangkah untuk memahami soal definisi agama dan Islam.
"Nasi kebuli, nasi uduk bikinan manusia dari bahan yang bukan bikinan dia, nasi dari beras, beras dari padi. Kalau beras masih ada partisipasi manusia, jadi padi digiling ditutu jadi beras, tapi yang kita lupa selama sekian abad dalam peradaban manusia, padi bukan bikinan manusia, padi bikinan tuhan," kata Caknun dalam tayangan akun Youtube caknun.com, dikutip Selasa (2/2/2021).
Ia mempertanyakan agama yang dimaksud 'padi' atau 'nasi'. Sebab bila yang dimaksud 'nasi' maka tuduhan tadi mengarah pada manusia. Tapi kalau yang dituduh 'padi' maka sasarannya Tuhan.
"Kemudian arogan bisa teraplikasi oleh apa, apakah nilai bisa arogan, ataukah arogan harus sebuah makhluk sebuah subjek, misalnya manusia arogan, bahkan binatang saja ndak bisa arogan," kata Cak Nun.
Ia menjelaskan tidak mungkin binatang arogan karena tak punya konsep itu. Termasuk tidak ada sebab akibat psikologis atau mekanisme akal yang membuat seekor binatang bersikap rendah hati atau arogan.
"Jadi tidak berlaku kata arogan untuk selain manusia, maka kalau Islam itu arogan itu agak tidak masuk akal, karena yang arogan mungkin muslim bukan Islam, yang dimaksud ini apa, Islam bikinan Tuhan sama dengan padi tadi, ya berarti Tuhan yang arogan, sekarang kalau memang Tuhan yang arogan saya tanya kenapa Tuhan tidak boleh arogan, kenapa Tuhan tidak boleh sombong, apa alasannya," kata Cak Nun.
Cak Nun mengatakan Tuhan tak memiliki ikatan apapun terhadap makhluknya. Sebab Tuhan yang menciptakan.
"Anda bikin lukisan lalu anda hapus lagi ndak ada masalah, tidak berarti anda sombong," kata Cak Nun.