Prospek Koneksi 5G di Indonesia, Akademisi ITB: Ini Suatu Keharusan

| 14 Feb 2021 20:35
Prospek Koneksi 5G di Indonesia, Akademisi ITB: Ini Suatu Keharusan
Ilustrasi: Gawai dengan koneksi 5G. (Foto: Shiwa/Unsplash)

ERA.id - Lektor Kepala STEI Institut Teknologi Bandung (ITB) M. Ridwan Effendi, menilai bahwa teknologi jaringan generasi kelima (5G) perlu segera diterapkan di Indonesia karena memiliki banyak manfaat serta berhubungan langsung dengan kegiatan masyarakat, mulai dari perekonomian, pendidikan, hingga haya hidup sehari-hari.

"Ternyata gaya hidup manusia itu semakin lama semakin meningkat dari biasanya," ujar Ridwan dalam diskusi Kominfo "Kebijakan Frekuensi Sambut Era 5G", dikutip dari ANTARA, Minggu (14/2/2021).

Kebiasaan menonton TV analog, bertelepon, bertukar SMS, kini digantikan dengan kebiasaan mengirim pesan chat, menonton video streaming on demand, yang tidak mungkin dilakukan dengan generasi-generasi teknologi seluler sebelumnya.

"Sehingga dibutuhkan generasi-generasi berikutnya, karena kebutuhan data semakin lama semakin meningkat. Oleh karena itu generasi kelima ini menjadi suatu keharusan," Ridwan melanjutkan.

Adopsi teknologi baru dibutuhkan karena terkait erat dengan peningkatan kapasitas. Upaya meningkatkan kapasitas dapat dilakukan dalam sejumlah cara, salah satunya meningkatkan jumlah Base Transceiver Station (BTS).

Semakin banyak BTS, maka kapasitas akan semakin banyak. Namun, pembangunan BTS juga terbatas pada persoalan sinyal atau carrier interference, sehingga dibutuhkan cara lain untuk menambah kapasitas, yaitu menambah alokasi frekuensi.

"Kalau tidak bisa dilakukan maka kita harus pindah ke teknologi baru yang mempunyai efisiensi bit yang besar, jadi untuk suatu lebar pita yang sama bisa dihasilkan bit rate atau throughput yang lebih besar," kata Ridwan.

Secara garis besar, Ridwan menjelaskan 5G membawa low latency yang bermanfaat untuk kegiatan telemedicine, juga menumbuhkan konektivitas antar-perangkat atau Internet of Things.

Terlebih, pandemi mendorong penggunaan kapasitas internet yang besar untuk kegiatan bekerja dari rumah dan pembelajaran jarak jauh.

"Tentunya ini membutuhkan suatu lebar pita yang besar dan tidak semua bisa terkoneksi dengan jaringan fixed, oleh karena itu maka teknologi 5G ini menjadi alternatif, bagaimana kita bisa terkoneksi dengan dunia sekeliling kita, bisa bekerja dengan kecepatan yang cukup, sehingga tidak mengalami hambatan bekerja," Ridwan menambahkan.

Rekomendasi