ERA.id - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, berdasarkan data hingga 13 Februari 2021 tercatat hampir 2.000 tenaga kesehatan (nakes) dari target 7.000 nakes di Mataram tidak bisa mendapatkan vaksin COVID-19 karena berbagai faktor.
"Realisasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 terhadap nakes di Mataram tahap pertama sebanyak 5.012 orang dari target 7.000 orang nakes. Selisihnya tidak bisa divaksin, karena berbagai faktor," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram dikutip dari Antara, Senin (15/2/2021).
Usman Hadi yang baru masuk kerja setelah menjalani isolasi karena terkonfirmasi positif COVID-19 mengatakan, nakes yang tidak bisa divaksin COVID-19 antara lain, karena nakes tersebut sudah terpapar positif COVID-19, ada yang hamil dan ada juga yang memiliki penyakit komorbid.
"Para nakes ini bukannya tidak mau divaksin, tapi mereka tidak memenuhi kriteria untuk divaksin COVID-19," katanya.
Sementara terkait dengan pemberian vaksin tahap kedua, menurut Usman, berdasarkan data yang sama (13 Februari 2021-red), pelaksanaan vaksinasi nakes tahap kedua mencapai 3.142 orang.
"Sisanya ditargetkan tuntas akhir bulan ini. Semoga, Maret 2021, kita bisa persiapkan untuk kegiatan vaksinasi kepada aparatur sipil negara (ASN)," katanya.
Sedangkan untuk pemberian vaksin COVID-19 untuk nakes usia di atas 60 tahun, katanya, sudah mulai dilaksanakan. Namun jumlahnya kalau untuk di Dinas Kesehatan tidak ada karena rata-rata nakes usia itu sudah purna tugas.
"Yang ada mungkin di rumah sakit, sebab dokter spesialis rata-rata masa kerja 65 tahun," kata Usman Hadi.
Sementara Direktur RSUD Kota Mataram dr H Lalu Herman Mahaputra yang dikonfirmasi mengatakan untuk nakes usia di atas 60 tahun, RSUD Mataram hanya memiliki satu orang dan sudah divaksin.
"Dokter spesialis yang aktif di RSUD Mataram dan usia di atas 60 tahun hanya dr Tatang (dokter spesialis anak) dan beliau sudah divaksin. Selain itu, rata-rata di di bawah 50 tahun," katanya.