PDIP: Tolak Revisi UU Pemilu Seolah untuk 'Jegal' Anies, Terlalu Hebat Anies

| 22 Feb 2021 16:00
PDIP: Tolak Revisi UU Pemilu Seolah untuk 'Jegal' Anies, Terlalu Hebat Anies
Anies Baswedan (Dok. Instagram Anies Baswedan)

ERA.id - Politikus PDIP, Aria Bima menanggapi soal tudingan partainya ingin tetap pemilu serentak dilaksanakan 2024 untuk 'menjegal' Anies Baswedan. Ia menilai seorang Anies Baswedan terlalu 'kecil' disandingkan dengan keinginan untuk membangun demokrasi sehat yang perlu terus diperbaiki.

"Terlalu kecil menyandingkan Anies dalam kaitan kita ingin membangun suatu demokrasi yang sehat yang terus akan kita perbaiki, untuk mencari formulasi yang pas bagaimana kita berdemokrasi bagi bangsa ini ke depan," kata Aria dalam Youtube Karni Ilyas Club, Senin (22/2/2021).

Meski begitu, ia membantah 'mengecilkan' Anies. Ia menekankan persoalan pemilu serentak ini berkaitan dengan kerja besar bangsa lewat proses legislasi yang terencana.

"Terlalu kecil mempersandingkan narasi besar ini dengan seorang Anies yang hanya ingin menjadi gubenur lagi dan sebagai suatu proses untuk maju 2024, saya tidak mengecilkan Anies, tapi ini ada suatu kerja besar bangsa lewat proses legislasi dengan proses yang demikian terencananya. Kemudian mau diganti hanya dengan sekadar seolah kita ingin mempertahankan UU yang belum dilaksanakan sekadar hanya menjegal Anies, terlalu hebat Pak Anies," kata Aria.

Ia menjelaskan revisi UU bagi DPR merupakan satu hal yang biasa. Tapi dengan catatan revisi-revisi itu akibat dari proses UU yang sudah dilaksanakan dalam waktu tertentu dan mengalami berbagai hal yang perlu disempurnakan.

"Aturan-aturan ini efektif atau tidak, ada bahan evaluatifnya. Memang ada sesuatu yang sudah diprediksi kelemahan kekurangan yang ada, tapi itu pun juga hal yang sama yang pernah kita bahas dalam pembahasan DIM di 2015 sebelum rumusan RUU," kata Aria.

Menurutnya, kalau sebuah UU sudah dibahas dengan pemerintah dan disepakati di paripurna, maka menjadi dasar untuk dilaksanakan pemerintah.

"Kalau pemilunya sudah dilaksanakan pileg pilpres secara serentak, tapi kan pilkadanya belum, kenapa langsung kita revisi sementara ini belum dilaksanakan, bahan evaluatifnya seperti apa," katanya.

Rekomendasi