Isu Korupsi Bansos Tak Pengaruhi Hasil Survei Elektabilitas PDIP

| 25 Feb 2021 09:18
Isu Korupsi Bansos Tak Pengaruhi Hasil Survei Elektabilitas PDIP
PDIP

ERA.id - Hasil beberapa survei menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan tetap berada di posisi teratas meski kadernya terjerat dugaan kasus korupsi.

"Berita miring terkait dugaan korupsi dana bantuan sosial yang menyinggung sejumlah kader PDIP, ternyata sama sekali tak berpengaruh," ujar Pengamat politik Ninoy Karundeng, Kamis (25/2/2021). 

Hasil survei tiga lembaga independen dan satu Litbang media massa menunjukkan elektabilitas PDIP malah jauh di atas partai-partai lain.

Menurutnya, ada usaha penggiringan opini agar publik melihat PDIP sebagai partai yang tidak layak untuk didukung.

"Namun, upaya tersebut melakukan pembusukan terhadap PDIP gagal total. Tiga hasil survei terakhir dari lembaga kredibel dan satu dari Litbang media massa tentang elektabilitas partai politik menunjukkan PDIP tetap sebagai parpol teratas," katanya. 

Misalnya hasil survei Parameter Politik Indonesia, menunjukkan elektabilitas PDIP mencapai 25,1 persen, sementara partai lain rata-rata di bawah 13 persen.  Demikian juga hasil dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), menunjukkan elektabilitas PDIP sebagai partai teratas dengan 20,1 persen.

Bahkan jika dilakukan semi terbuka, PDIP masih di posisi pertama 24,5 persen. Survei LSI juga menunjukkan PDIP paling dekat dengan rakyat sebesar 35,4 persen. Kemudian, hasil survei Indometer menunjukkan elektabilitas PDIP masih teratas yakni 22,3 persen. 

Begitu pula dengan temuan dari survei Litbang Kompas yang dirilis pada Senin (22/2) menunjukkan elektabilitas PDIP tetap nomor satu yakni 19,7 persen. 

Hasil survei ini menunjukkan elektabilitas PDIP lebih tinggi dari perolehan suara pada Pemilu 2019 yang mencapai 18,3 persen. 

"Ini yang membuat publik menyimpulkan bahwa pemberitaan sebuah majalah yang membuat opini liar tak berdasar lewat pembusukan kader dan pimpinan PDIP telah gagal menurunkan elektabilitas PDIP, malah meningkat dibandingkan perolehan hasil pemilu 2019," katanya.

Rekomendasi