Kerumunan Jokowi Disorot, Warganet Kenang Omongan Mahfud MD Soal Rizieq

| 25 Feb 2021 19:30
Kerumunan Jokowi Disorot, Warganet Kenang Omongan Mahfud MD Soal Rizieq
Mahfud MD (Era.id)

ERA.id - Kerumunan warga di Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam menyambut Presiden Jokowi pada Selasa (23/2/2021), banyak disorot politisi. Seperti politisi Demokrat, Benny K Harman, yang terang-terangan menyinggung kerumunan Jokowi dan Rizieq Shihab lewat akun Twitternya.

"Luar biasa rakyat Maumere Flores sambut Presiden Jokowi. Mereka tumpah ruah ke jalan, rela terpapar Covid hanya utk melihat langsung wajah Presiden. Teringat saya dgn masyarakat sambut Habib Riziek di Bandara Soetta saat pulang dari LN. Seolah tdk percaya bahaya Covid. Monitor!"

Karena kasus tersebut, akun @TofaTofa_id atau yang kerap disapa Mustofa Nahrawardaya, mengungkit kembali omongan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang berujar bahwa pemerintah akan tegas menghukum jika ada pejabat daerah yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar.

Saat itu, Mahfud MD memberi keterangan pada 16 November 2020. Tak lama setelah Imam Besar Fron Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab datang ke Indonesia. Semua didasari karena banyaknya gelombang protes dari masyarakat, khususnya para tenaga kesehatan, terhadap pelanggaran protokol kesehatan.

Selain mengingatkan pemerintah akan menindak tegas pihak yang mengumpulkan massa dalam jumlah besar tanpa protokol kesehatan, Mahfud juga meminta kepada tokoh agama dan masyarakat agar memberikan keteladanan dalam mematuhi protokol kesehatan.

 

"Pemerintah akan menindak tegas dan melakukan penindakan hukum bila terjadi pengumpulan massa dalam jumlah besar. Khusus kepada tokoh agama, tokoh masyarakat diharapkan memberikan contoh dan teladan kepada semua warga agar mematuhi protokol kesehatan," tegas Mahfud.

Pemerintah, kata Mahfud, menyayangkan terjadinya kerumunan massa dalam jumlah besar dan pelanggaran protokol kesehatan pencegahan COVID-19 selama sepekan pada November silam. Khususnya sejak kepulangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Indonesia pada 10 November.

"Pemerintah menyesalkan terjadinya pelanggaran protokol kesehatan pada pelaksanaan pesta pernikahan dan peringatan Maulid Nabi SAW di Petamburan, Jakarta Pusat," paparnya.

Karena itu, Mahfud menegaskan agar aparat keamanan tidak ragu menindak tegas pihak yang berkerumun dalam jumlah besar tanpa menaati protokol kesehatan. Dia mengancam akan memberikan sanksi kepada aparat keamanan jika lalai.

"Kepada aparat keamanan, pemerintah minta tidak ragu dan bertindak tegas dalam memastikan protokol kesehatan dapat dilakukan dengan baik. Pemerintah juga akan memberikan sanksi kepada aparat yang tidak bertindak tegas dalam memastikan terlaksananya protokol kesehatan COVID-19," tegas Mahfud.

Rekomendasi