ERA.id - Selama empat hari ini Wali Kota Solo membahas terkait program prioritas yang akan dikerjakan selama lima tahun. Pembahasan ini terkait dengan penjabaran visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo. Namun ternyata, penjabaran visi dan misi Gibran-Teguh tak jauh mengubah pekerjaan yang sudah dibuat pendahulunya, pasangan Fx Hadi Rudyatmo dan Achmad Purnomo.
Hal ini dikatakan Sekretaris aerah (Sekda) Kota Solo Ahyani di sela rapat koordinasi di Balai Kota Solo, Rabu (17/3). Ia mengatakan saat ini pembahasan penjabaran visi dan misi pasangan Gibran-Teguh dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Ia mengatakan ada beberapa program prioritas yang nantinya harus diutamakan.
"Semua sesuai dengan visi dan misinya beliau berdua. Dijabarkan dalam masing-masing program kerja," kata Ahyani.
Dua bidang yang menjadi fokus yakni kesehatan dan pendidikan. Untuk bidang kesehatan, saat ini yang paling utama yakni mempercepat vaksinasi di kota Solo. Kemudian Pemkot Solo akan membangun Center for Disease Control (CDC).
"CDC ini untuk mengantisipasi dan menangani secara cepat jika ada wabah penyakit," katanya.
Selain itu Pemkot Solo juga akan membangun rumah sakit herbal, rumah sakit ibu dan anak, dan beberapa rumah sakit yang saat ini belum ada pelayanan di zonanya.
"Saat ini di wilayah barat dan utara belum ada rumah sakit. Seperti di Mojosongo. Kemungkinan ya di satu kecamatan ada satu rumah sakit," katanya.
Sementara untuk bidang pendidikan, ada beberapa sekolah yang saat ini perlu dibangun. Selain itu Pemkot Solo akan membangun sekolah khusus olahraga (SKO). "Jadi kalau kemarin adanya kan KKO (kelas khusus olahraga). kalau sekarang jadi sekolah, berdiri sendiri dan tidak lagi bergabung," katanya.
Ahyani tak memungkiri jika program kerja yang disusun pasanga Gibran-Teguh ini mirip dengan program kerja yang sudah dilaksanakan wali kota dan wakil wali kota sebelumnya, pasangan FX Hadi Rudyatmo dan Achmad Purnomo.
"Memang sama, ini dilanjutkan. Kemarin yang sudah tertulis memang diselesaikan. Ada sedikit penambahan, tapi garis besarnya nggak berubah. Prioritasnya tetap sama, pendidikan dan kesehatan," katanya.