ERA.id - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengungkapan, bahwa dalam sepekan terakhir telah terjadi kenaikan jumlah kasus COVID-19 sebanyak 2,3 persen.
Kondisi ini diharapkan menjadi pembelajaran agar tak mengendurkan kedisiplinan melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat.
Hal itu disampaikan juru bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB, Kamis (26/3/2021).
"Pada satu minggu terakhir terjadi kenaikan kasus sebesar 2,3 persen atau 39.801 kasus, menjadi 40.728 kasus," kata Wiku.
Menurut Wiku, kenaikan jumlah kasus tersebut disebabkan karena ada 16 provinsi yang juga mengalami peningkatan kasus. Namun, Satgas Penanganan COVID-19 juga mencatat ada 18 provinsi yang mengalami penurunan jumlh kasus.
"Pada pekan ini terdapat 16 provinsi yang mengalami kenaikan kasus. Di mana ada 18 provinsi yang alami penurunan kasus. Kondisi ini menjadi bahan pembelajaran bagi kita tidak lengah kapanpun, bahkan saat kondisi sudah tampak lebih baik," kata Wiku.
Pemerintah terus mengoptimalkan posko COVID-19 di sejumlah provinsi yang menjalankan PPKM Mikro. Hal ini merupakan salah satu strategi pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19.
Selain itu, pemerintah juga tetap mengoptimalkan aparat keamanan untuk mensosialisasikan protokol kesehatan yang baik dan benar. "Merka terus melakukan monitoring kepatuhan (protokol kesehatan), baik per individu maupun tingkat institusi," kata Wiku.
Sedangkan terkait antisipasi lonjakan kasus menjelang libur panjang dalam waktu dekat ini, Satgas Penanganan COVID-19 telah melakukan koordinasi dengan sejumlah lembaga dan kementerian terkait.
"Pemerintah sudah koordinasi lintas kementerian dan lembaga, baik untuk persiapkan dari segi kebijakan maupun kesiapan operasional di lapangan," pungkasnya.