Gara-Gara Embargo, RI Kehilangan 100 Juta Dosis Vaksin

| 08 Apr 2021 15:46
Gara-Gara Embargo, RI Kehilangan 100 Juta Dosis Vaksin
Vaksin AstraZaneca (Dok. BPMI)

ERA.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan sekitar 100 juta vaksin COVID-19 merek AstraZeneca tertunda kedatangannya ke Indonesia efek embargo di sejumlah negara.

"Jadi ada 100 juta dosis vaksin yang sampai sekarang menjadi agak tidak pasti jadwalnya," ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (8/4/2021).

Budi menjelaskan, 100 juta dosis vaksin tersebut merupakan vaksin merek AstraZeneca yang didapatkan dari kerja sama multilateral dengan GAVI sebanyak 54 juta dosis dan bilateral dengan PT Bio Firma (Persero) sebanyak 50 juta dosis.

Hambatan kedatangan vaksin merek AztraZeneca, kata Budi, pertama kali terjadi pada kerja sama multilateral dengan GAVI. Penyebabnya, karena ada embargo dari India yang merupakan negara produsen vaskin AstraZeneca.

"Karena adanya embargo dari India sehingga suplai AstraZeneca yang paling besar dari India mengalami hambatan, sehingga GAVI merealokasi vaksin yang harusnya kita terima 11 juta di Maret-April jadi ditunda semuanya di bulan Mei, kita hanya dapat 1 juta (dosis)," kata Budi.

"Mereka juga belum bisa memberikan konfirmasi, jadi karena itu menjadi tidak pasti," imbuhnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, dari informasi terkahir yang diterima pemerintah, pihak AstraZeneca hanya bisa mengirimkan 20 juta dosis di tahun 2021.

"Rencananya semuanya dilakukan di 2021, mereka (AstraZeneca) menyampaikan bahwa hanya bisa 20 juta dosis di 2021 dan diundurkan 30 juta dosis ke 2022," pungkasnya.

Rekomendasi