ERA.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap Indonesia tak mengalami kasus lonjakan kasus aktif COVID-19 seperti yang terjadi di India. Dia menyebut ada dua penyebab lonjakan kasus COVID-19 di India meningkat. Pertama karena adanya mutasi virus Corona. kedua, karena euforia vaksinasi yang sukses.
"Yang paling penting adalah karena mereka vaksinasinya tinggi, jumlah konfirmasi kasusnya menurun, mereka lupa dan kurang waspada. Mereka mengendorkan protokol kesehatan," kata Budi seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (20/4/2021).
Berkaca dari kasus yang terjadi di India, Budi berharap kejadian serupa tidak terjadi di Indonesia. Terlebih saat ini pandemi COVID-19 di Tanah Air mulai terkendali dampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro dan program vaksinasi COVID-19 yang berjalan masif.
Oleh karena itu, Budi mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan tidak lengah. Sebab pandemi COVID-19 masih belum sepenuhnya menghilang.
"Jadi teman-teman jangan lupa, tetap hati-hati, tetap waspada, jalankan protokol PPKM Mikro dan tetap mencuci tangan memakai masker dan menjaga jarak," kata Budi.
"Kalau itu kita bisa tetap jalankan, insya Allah di masa Ramadan dan Idulfitri kita tidak usah mengalami seperti yang ada di India," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa laju penyebaran COVID-19 di Indonesia mengalami penurunan sejak PPKM Mikro diberlakukan pada Januari 2021 lalu. Dia mengatakan, jumlah kasus aktif terus menurun hingga menyentuh angka 7,23 persen dari yang semula di angka 15,43 persen.
Sedangkan untuk kasus aktif mingguan, kata Airlangga juga mengalami penuruanan. Misalnya pada minggu kedua Februari sebanyak 176.291 kasus per minggu. Kemudian di minggu ketiga April menjadi 106.243 kasus per minggu.
"PPKM Mikro yang diterapkan sejak Januari Feb telah berhasil mengendalikan laju penyebaran COVID-19," kata Airlangga.