BW Bicara Soal Novel Cs Tak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan, Ferdinand Hutahaean: Kau Kebanyakan Omong Bung!

| 05 May 2021 13:47
BW Bicara Soal Novel Cs Tak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan, Ferdinand Hutahaean: Kau Kebanyakan Omong Bung!
KPK (Tsatsia/era.id)

ERA.id - Mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyindir Mantan Pimpinan Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto terkait dugaan korupsi APBD di DKI Jakarta.

Hal itu disampaikannya melalui akun twitter pribadinya @FerdinandHutahaean3 pada Rabu (5/5/21).

Dalam cuitannya, Ferdinand menuding Bambang Widjojanto terlalu banyak bicara omong kosong.

“Kau kebanyakan omong bung,” cuit Ferdinand Hutahaean pada Rabu (5/5).

Hal itu dilontarkannya karena menganggap Bambang sebagai mantan pimpinan KPK hanya bungkam dan tidak menindaklanjuti soal dugaan korupsi APBD DKI Jakarta.

“Dugaan korupsi di APBD DKI Jakarta saja kau diam membisu padahal nilainya triliunan,” lanjutnya.

Selanjutnya Ferdinand juga menyindir bahwa Bambang berbicara soal korupsi yang jauh dari wewenangnya namun ia diam soal korupsi di Jakarta. Padahal pria yang akrab disapa BW itu adalah anggta TGUPP DKI Jakarta.

“Bicaramu mega korupsi, entah yang mana yang kau maksud. Padahal didepan matamu APBD DKI, entah kemana lidahmu kenapa kelu bicara tentang uang yang hilang dari APBD,” Tandasnya.

Mantan politkus Partai Demokrat ini juga diketahui kerap kali menyoroti soal dugaan korupsi di DKI Jakarta seperti dana Formula E dan juga dugaan korupsi Rumah DP 0 Rupiah.

Sebelumnya, Bambang Widjojanto menimpali kabar terkait Novel Baswedan dan puluhan pegawai lainnya dipecat karena tidak melulusi tes wawasan kebangsaan yang diadakan sebagai syarat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Mantan pimpinan KPK itu juga mengatakan bahwa para insan terbaik ini tengah menangani kasus korupsi besar.

“Kau diduga singkirkan para insan terbaik KPK yang tengah menangani kasus mega korupsi di bumi pertiwi, seperti Bansos,” cuit Bambang Widjojanto dikutip pada Rabu (5/5/21).

“Tapi, kau bicara keteladanan Guru Bangsa Ki Hadjar Dewantara. Semoga nurani kita terketuk dan terbelalak oleh indikasi dusta tanpa jeda yang terus diproduksi. Ampun Ya Ilahi,” sambungnya

Rekomendasi