ERA.id - KPK buka suara soal daftar pertanyaan aneh dan materi wawancara tes wawasan kebangsaan yang bocor ke publik.
Plt Juru Bicara Bidang Penindakan KPK Ali Fikri megatakan, sejumlah materi wawancara tes wawasan kebangsaan itu merupakan hasil pengembangan dari tes tertulis yang diikuti pegawai KPK.
"Dalam pelaksanaan wawancara ada pertanyaan yang dikembangkan dari tes tertulis yang sudah berlangsung sebelumnya," kata Fikri melalui keterangan tertulis, Jumat (7/5/2021).
KPK, kata Fikri, juga sudah mendapatkan informasi mengenai sejumlah pertanyaan ataupun materi asesmen yang dinilai janggal. Salah satunya mengenai tata cara beribadah dan kehidupan pribadi pegawai seperti menyinggung masalah rumah tangga dan gaya pacaran.
"Dari informasi yang kami terima dari pegawai KPK, ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab oleh pegawai beberapa diantaranya misalnya berkaitan dengan tata cara beribadah dan pilihan hidup berkeluarga," kata Fikri.
Namun, kata Fikri, sebelum wawancara dilakukan, KPK dan pewawancara telah menyamakan persepsi dengan lembaga yang menyelenggaran tes wawasan kebangsaan. Asesmen tersebut diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). Sehingga soal dan materi yang ditanyakan bukan disusun oleh pihaknya.
Selain BKN, KPK juga melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis TNI (BAIS-TNI), Pusat Intelijen TNI Angkatan Darat (Pusintel TNI AD), Dinas Psikologi TNI Angkatan Darat (DISPSIAD), dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam penyelenggaran tes wawasan kebangsaan.
"Semua alat tes berupa soal dan materi wawancara disusun oleh BKN bersama lembaga-lembaga tersebut. Sebelum melaksanakan wawancara telah dilakukan penyamaan persepsi dengan pewawancara dari beberapa lembaga tersebut," papar Fikri.
Dirinya menyebut, asesmen ini memang ditujukan untuk mengukur penguatan integritas dan netralitas ASN. Namun, komisi antirasuah tetap menerima masukan dari publik yang mempertanyakan relevansi beberapa materi dalam wawancara yang tidak berhubungan dengan tugas dan fungsi pokok mereka.
Sebelumnya, sejumlah pertanyaan dalam wawancara tes wawasan kebangsaan kepada pegawai lembaga antirasuah diungkapkan oleh mantan juru bicara KPK Febri Diansyah yang menganggap, materi asesmen tersebut janggal dan tidak pantas diajukan.
Sejumlah pertanyaan yang dingkap Febri antara lain, 'Kenapa belum menikah?', 'Bersedia tidak jadi istri kedua?', 'apakah masih punya hasrat?', 'Kalau pacaran ngapain aja?'.