Pelarangan Mudik, Menhub: Arus Mudik Diprediksi Masih Akan Tinggi Hingga 12 Mei

| 10 May 2021 15:40
Pelarangan Mudik, Menhub: Arus Mudik Diprediksi Masih Akan Tinggi Hingga 12 Mei
Ilustrasi mudik (Dok. Antara)

ERA.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut, arus mudik masih akan tinggi hingga 12 Mei 2021, meskipun pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik Lebaran 2021 yang belaku sejak 6 Mei hingga 17 Mei 2021. Dia pun mengimbau agar masyarakat tak mudik untuk mencegah penyebaran dan penularan COVID-19.

"Dari pantauan yang kami lihat, dari survei kami, bahwa mudik ini masih akan tinggi lagi besok dan lusa. Sehingga kami mengimbau saudara-saudara kita tidak akan melakukan mudik, karena itu akan lebih baik," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/5/2021).

Lebih lanjut, Budi juga memprediksi 22 persen atau 3,6 juta masyarakat akan melakukan rencana kepulangan mudik pada Minggu (15/5). Sejumlah daerah tujuan mudik yang diprediksi akan mengalami arus balik antara lain Madiun, Ngawi, Surabaya, Solo, Yogyakarta, Semarang, Cirebon, dan Sumatera.

"Tentang rencana kepulangan saudara-saudara kita dari daerah mudik, dari catatan kami ada 22 persen yang akan balik pada hari Minggu. Itu kalau diakumulasi sekitar 3,6 juta. Itu jumlah yang banyak," kata Budi.

Oleh karenanya, Budi mengusulkan bagi masyarakat yang hendak kembali dari mudik untuk menunda rencana kepulangannya. Hal ini untuk menghindari penumpukan atau kerumunan di sejumlah titik pemberhentian atau rest area maupun bandara, pelabuhan, terminal, dan stasiun kereta api.

Selain itu, Kemenhub juga mengusulkan dilakukan tracing secara masif di sejumlah titik yang diprediksi bakal mengalami peningkatan jumlah pemudik yang hendak kembali dari kampung halaman, salah satunya adalah pelabuhan Bakauheni, Lampung.

"(Pemudik) menunda kepulangan supaya tidak bertemu di suatu tempat tertentu. Kedua, kami usulkan dilakukan tracing yang intensif di beberapa tempat yang konsentraisnya besar," kata Budi.

Dalam kesempatan itu, Ketua Komite Penanganan COVI-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto menyebut, sebanyak 41 ribu kendaraan diputarbalikan dari jalur mudik. Selain itu, sebanyak empat ribu pemudik terkonfirmasi positif.

"Secara umum pengetatan yang dilakukan oleh Polri itu di 381 lokasi dan Operasi Ketupat kemarin jumlah pemudik yang dirandom testing dari 6.742 orang, konfirmasi positifnya 4.123 orang," ungkap Airlangga.

"Untuk operasi kendaraan atau operasi  ketupat jumlah yang diperiksa kendaraannya adalah 113.694 yang diputar balikkan 41.097 dan pelanggaran travel gelap adalah 346 kendaraan," katanya.

Rekomendasi