Banyak RS Belum Maksimal Tampung Pasien COVID-19, Jokowi: Naikkan Sampai 50 Persen

| 20 Jul 2021 13:40
Banyak RS Belum Maksimal Tampung Pasien COVID-19, Jokowi: Naikkan Sampai 50 Persen
Ilustrasi Nakes (Dok. Antara)

ERA.id - Presiden Joko Widodo mengungkapkan masih banyak rumah sakit (RS) yang belum memaksimalkan ketersediaan tempat tidurnya untuk merawat pasien COVID-19. Hal itu dia sampaikan saat memberi pengarahan kepada kepala daerah se-Indonesia pada Senin (19/7/2021).

Menurut Jokowi, banyak RS yang hanya mengalokasikan 20 persen hingga 30 persen tempat tidur untuk penanganan pasien COVID-19, padahal kapastitasnya masih bisa dinaikkan. Oleh karena itu, dia meminta RS menaikkan kemampuannya hingga 50 persen.

"Saya lihat beberapa daerah Rumah Sakit masih memasang angka 20 atau 30 persen dari kemampuan bed yang ada, nah ini bisa dinaikkan, bisa 40 persen atau seperti di DKI Jakarta sampai ke 50 persen, yang didedikasikan kepada pasien COVID-19," tegas Jokowi seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (20/7/2021).

Oleh karenannya, dia meminta kepala daerah untuk mengecek kapasitas keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RS daerahnya masing-masing. Selain itu, kepala daerah juga wajib memperhatikan fasilitas kesehatan yang ada mulai dari persediaan obat-obatan hingga pasokan oksigen medis untuk para pasien COVID-19.

"Cek betul, kontrol di lapangan," katanya.

Selain itu, Jokowi juga menekankan agar kepala daerah membuat perencanaan dan menyiapkan RS cadangan dan darurat di daerahnya masing-masing. Ini sebagai langkah antisipasi apabila terjadi lonjakan kasus COVID-19.

Dia menegaskan, jangan sampai ada daerah yang baru menyiapkan setelah adanya lonjakan. "Jangan (RS) sudah penuh baru menyiapkan, akan terlambat," kata Jokowi.

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta daerah menyiapkan tempat-tempat isolasi mandiri terpusat untuk pasien COVID-19 tanpa gejala dan bergejala ringan. Tempat isolasi terpusat menjadi hal yang penting khususnya di wilayah padat penduduk.

Dengan menyediakan sarana fasilitas kesehatan ini, diharapkan akan memperlambat laju penularan COVID-19 di tengah masyarakat.

"Penyiapan rumah isolasi terutama untuk yang bergejala-gejala ringan. Kalau bisa ini sampai di tingkat Kelurahan atau desa ini akan lebih baik. kalau tidak paling tidak ada isolasi terpusat di tingkat kecamatan," kata Jokowi.

"Terutama ini untuk kawasan kawasan yang padat, utamanya di kota-kota ini harus ada. Karena cek lapangan yang saya lakukan untuk kawasan-kawasan padat, (rumah) 3x3 (meter) dihuni oleh 4 orang. saya kira Kecepatan penularan akan sangat masif kalau itu tidak disiapkan isolasi terpusat, di kelurahan itu, atau paling tidak di kecamatan," pungkasnya.

Rekomendasi