Sumbangan Rp2 Triliun Akidi Tio Hanya Tipuan, Mahfud MD: Saya Sejak Awal Sudah Tidak Yakin

| 03 Aug 2021 08:50
Sumbangan Rp2 Triliun Akidi Tio Hanya Tipuan, Mahfud MD: Saya Sejak Awal Sudah Tidak Yakin
Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri menerima bantuan penanganan COVID-19 secara simbolis dari keluarga Akidi Tio di Mapolda Sumsel, Palembang, Senin (26/7). (ANTARA/HO-Pemprov Sumsel/21)

ERA.id - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku sejak awal tak percaya dengan sumbangan Rp2 triliun untuk penanganan COVID-19. Donasi itu dikabarkan diberikan oleh keluarga Akidi Tio kepada pemerintah Sumatera Selatan.

Dia bahkan sempat menyindir pihak yang percaya dengan sumbangan berjumlah fantastis itu melalui akun Twitternya.

"Saya sejak awal sudah tidak yakin itu ada karena petualang seperti itu sudah banyak memberikan pelajaran pada kita. Makanya ketika saya mencuit 'mudah-mudahan itu nyata', saya justru sama sekali tak berharap itu ada tapi saya menyindir pada yang percaya," kata Mahfud dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan yang dikutip Selasa (3/8/2021).

Mahfud mengatakan, sejak dulu memang ada orang seperti keluarga Akidi Tio yang mengaku akan memberi sumbangan kepada pemerintah. Sehingga, dia mendukung jika ada pihak yang yang tak percaya dengan niatan keluarga Akidi.

"Sejak dulu banyak orang seperti itu. Mengaku mau menyumbang, bisa menggali uang dengan kesaktian secara ajaib, bisa menemukan obat untuk 1.000 penyakit tapi semua bohong," tegas Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini juga menyinggung banyak kebohongan serupa yang pernah terjadi. Di antaranya, mengaku menemukan harta karun peninggalan Kerajaan Majapahit tapi tak jelas keberadaannya hingga mengaku memiliki sertifikat utang miliaran dolar Amerika kepada Presiden Soekarno oleh sebuah bank di Swiss tahun 1962.

"Sehingga sejak awal saya tak percaya pada berita Akidi Tio itu karena sama modus bohongnya dengan yang sudah-sudah," ujar Mahfud.

Rasa tak percaya itu semakin bertambah setelah Mahfud berkomunikasi dengan Gubernur Sumatera Selatan Herman Daru yang hadir dalam acara seremonial penyerahan. Menurut penuturan Herman, saat itu, tak ada dokumen apapun yang diserahkan.

"Gubernur hanya diundang seremoni sebagai Forkompimda secara dadakan tapi tak ada penyerahan barang atau dokumen apapun," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Polda Sumsel mendapat bantuan dana penanggulangan COVID-19 sebesar Rp2 triliun. Bantuan ini diberikan oleh keluarga almarhum Akidi Tio, pengusaha sukses asal Kota Langsa Kabupaten Aceh Timur melalui dokter keluarga mereka di Palembang, Prof dr Hardi Darmawan.

Penyerahan simbolis dana bantuan turut diserahkan ke Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri dan disaksikan Gubernur Sumsel H Herman Deru, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini dan Danrem 044/Gapo, Brigjen TNI Jauhari Agus Suraji pada Senin 26 Juli.

Belakangan, polisi memanggil salah satu anak Akidi Tio, Heriyanto. Pemanggilan ini dilakukan untuk mengklarifikasi kejelasan bantuan bernilai fantastis itu.

Rekomendasi