ERA.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan arahan dari Presiden Joko Widodo untuk Kementerian Kesehatan perihal strategi hidup bersama Covid-19. Cara hidup baru atau new normal ini diminta untuk segera ditindaklanjuti. Sehingga masyarakat siap ketika pandemi virus Corona ini berubah menjadi epidemi.
Strategi pertama, Jokowi meminta pemerintah dan masyarakat bersama-sama meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan untuk menyeimbangkan antara hidup sehat dan hidup yang bermanfaat secara ekonomi.
"Arahan bapak Presiden, kita harus waspada dan protokol kesehatan di masing-masing kota dibuka bertahap," kata Budi dalam konferensi pers daring, Senin (23/8/2021).
Untuk mendukung arahan tersebut, Budi mengaku sudah menyusun ketentuan protokol kesehatan berbasis teknologi informasi, salah satu dengan memanfaatkan aplikasi Peduli Lindungi. Dia menuturkan, aplikasi tersebut akan menunjang pemenuhan protokol kesehatan Covid-19 dengan penyesuaian terhadap aspek ekonomi.
Saat ini, pemerintah juga sudah menggunakan aplikasi Peduli Lindungi sebagai syarat skrining sebelum memasuki pusat perbelanjaan, mall, sektor industri, hingga transportasi.
"Nanti akan disusun atas arahan bapak presiden berbasis informasi teknologi berpusat pada aplikasi Peduli Lindungi. Sehingga kita bisa membangun hidup bersama epidemi dengan menyeimbangkan sisi kesehatan dan ekonomi," kata Budi.
Strategi kedua, Jokowi meminta agar testing atau pengetesan, dan tracing atau pelacakan diperkuat secara terarah dengan menyasar kepala pihak tertentu saja. Misalnya, orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19.
Budi mengatakan, pelacakan dan pengetesan tersebut ini sama pentingnya dengan penerapan protokol kesehatan sebagai salah satu strategi mengadapi pandemi.
"Arahan presiden, tracing dan testing harus sangat terarah, tidak massal. Benar-benar yang butuh, atau istilah ahli kesehatan testing epidemiologi bukan untuk skrining," kata Budi.
"Karena sama dengan penerapan protokol kesehatan, testing dan tracing yang kuat dibutuhkan untuk kita hidup bersama dengan epidemi. Kalau nanti berubah yang tadinya melawan pandemi, jadi hidup bersama epidemi," imbuhnya.
Strategi ketiga yaitu, perawatan. Jokowi, kata Budi, secara khusus mengarahkan agar ke depannya harus ada layanan primer, lokasli-lokasi isolasi dengan pengobatan dasar. Dengn begitu, rumah sakit hanya akan diisi oleh pasien Covid-19 yang kritis saja.
Dengan strategi itu, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan pasien covid-19 diharapkan tidak mengalami lonjakan tinggi seperti yang terjadi beberapa bulan lalu pasca libur panjang seperti Natal dan Tahun baru, serta Idulfitri.
Secara khusus, Jokowi menunjuk Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono untuk merancang strategi hidup bersama Covid-19.
"Dengan demikian, diharapkan bahwa ke depannya kita tidak lagi hanya bicara strategi penanganan pandemi, tapi strategi hidup bersama epidemi. Seperti arahan presiden dan itu akan dilakukan di bidang prokes, di bidang testing dan tracing, dan di bidang perawatan," pungkasnya.