ERA.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini jadi bahan pembicaraan saat ini. Aksi-aksinya kerap dinilai kontroversi. Ada yang menganggap berlebihan, ada pula yang mendukung.
Namun di luar itu semua, rasanya kurang etis membahas hobinya yang ngamuk melulu. Di lain tempat, Risma kerap membantu masyarakat yang kesulitan.
Memang kementeriannya berhubungan dengan sosial, yang tak lepas dengan membantu masyarakat ekonomi lemah. Nah, dari sana, bantuannya ada yang menarik dan tak biasa. Apa itu?
Ingin pekerjakan Kesayangan di Kemensos
Menteri Sosial Tri Rismaharini akan menerima seorang warga yang anggota keluarganya meninggal akibat tertimbun longsor di Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Lubuak Aluang Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Hal itu ia kerjakan pada Rabu (29/9) silam. "Dia sudah saya titipkan ke Balai Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) di Padang, nanti dia bisa langsung kerja," kata Mensos Tri Rismaharini usai mengunjungi lokasi bencana di Lubuk Alung, Sabtu (2/10/2021).
Warga yang selamat tersebut bernama Kesayangan Nduru yang akan wisuda pada akhir bulan ini di salah satu perguruan tinggi di Padang.
Saat diajak ngobrol oleh Risma, kedua telapak tangan Kesayangan mencengkeram kuat dan gemetar, sehingga kedua tokoh itu pun secara bergantian memegang erat tangannya untuk memberikan dukungan moril.
Mensos menegaskan bahwa Kesayangan tidak sendiri, karena semua pihak ada untuknya sehingga meminta untuk tidak larut dalam kesedihan.
"Saya juga meminta di nagari itu ada trauma healing, karena di sana ada traumanya," katanya.
Ia pun meminta pihak terkait di nagari setempat untuk membangun rumah warga jauh dari tebing, agar ketika terjadi longsor maka warga tidak menjadi korban.
Ajak pemulung kerja di Kemensos
Beberapa bulan yang lalu, Risma juga ingin mempekerjakan pemulung. Saat itu, ia berjalan kaki menyusuri Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Jumat (16/7/2021). Di sana, ia membagi masker kepada masyarakat.
Di tengah kegiatannya, Risma mendapati dua keluarga pemulung yang sedang beristirahat di bawah jembatan penyeberangan orang di depan Wisma Kemhan.
Saat itu, Risma langsung mengajak mereka ke Balai Pangudi Luhur Bekasi untuk mendapatkan layanan Kemensos.
"Ikut saya ya. Nanti saya kasih kerjaan. Nanti dapat penghasilan lebih rutin. Ini anaknya ikut saja. Biar bisa sekolah. Nanti di sana banyak temannya," kata Risma kepada Sofyan, pemulung asal Subang yang ditemuinya.
Awalnya Sofyan masih tampak ragu dengan tawaran Mensos. Ia tampak melirik istrinya berdiskusi kecil. "Mau ya," tanya Risma.
Tawaran serupa juga disampaikan kepada Ahmad Jaenudin, rekan pemulung Sofyan yang kebetulan berada di tempat yang sama.
Jaenudin (68) asal Majalengka itu mengaku tertarik dengan tawaran Risma. Jaenudin yakin akan mendapatkan penghidupan lebih baik dalam pembinaan Kemensos.
"Ya saya mau ikut. Harapannya bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik," kata dia.
Keduanya langsung diantarkan oleh Tim Reaksi Cepat Kemensos ke Balai Pangudi Luhur di Bekasi.