BPOM Sebut Vaksin Zifivax Berpotensi Jadi Booster

| 07 Oct 2021 19:15
BPOM Sebut Vaksin Zifivax Berpotensi Jadi Booster
Ilustrasi vaksin covid-19 (Dok. Antara)

ERA.id - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito menyebut, vaksin Covid-19 merek Zifivax berpotensi menjadi vaksin booster di Indonesia. Hal ini seiring dengan diterbitkannya izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin asal China tersebut.

"Saya kira Zifivax ini punya potensi untuk menjadi vaksin booster dan beberapa vaksin lain yang segera akan lakukan uji klinik dalam waktu dekat," ujar Penny dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube BPOM, Kamis (7/10/2021).

Penny mengatakan, selain vaksin Zifivax, vaksin Covid-19 yang sudah mendapatkan UEA di Indonesia juga memiliki potensi menjadi vaksin booster. Hanya saja, keputusan final berada di tangan pemerintah. Menurutnya, BPOM hanya memastikan kesiapan vaksin-vaksin Covid-19 untuk dijadikan booster.

"Tugas Badan POM untuk memastikan potensi-potensi vaksin itu tersedia kami memberikan pendampingan untuk produksi vaksin," kata Penny.

Penny berharap, ke depannya, vaksin Covid-19 baik yang penggunaan lengkap maupun booster berasal dari hasil pengembangan di dalam negeri dan diproduksi sendiri.

Untuk diketahui, Zifivax merupakan vaksin Covid-19 produksi perusahaan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical asal China dan dikembangkan oleh PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio).

Vaksin Zifivax diberikan untuk masyarakat kelompok usia 18 tahun ke atas. Vaksin ini diberikan sebanyak tiga kali suntikan secara intramuskular (IM) dengan rentang waktu satu bulan dari penyuntikan pertama ke penyuntikan berikutnya. Dosis vaksin yang diberikan pada setiap kali suntikan adalah 25 mcg (0,5 mL). 

Rekomendasi