ERA.id - Presiden Joko Widodo menyinggung sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dinilai kondisi keuangannya sedang sakit, maupun yang tidak mampu mengelola bisnis sesuai perusahan zaman.
Jokowi meminta Menteri BUMN Erick Thohir menghentikan proteksi kepada perusahaan pelat merah yang 'penyakitan', jika perlu ditutup saja.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada sejumlah Direktur Utama BUMN di Kabupaten Manggarai Barat pada 14 Oktober 2021 lalu.
"Kalau yang lalu-lalu, BUMN-BUMN kan banyak terlalu keseringan kita proteksi. Sakit, tambahi PMN (Penyertaan Modal Negara). Sakit, suntik PMN. Maaf, terlalu enak sekali," ujar Jokowi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (17/10/2021).
Jokowi mengatakan, proteksi PMN itu mengurangi nilai-nilai yang ingin dibangun pemerintah terhadap perusahaan pelat merah. Dia mencontohkan, berkurangnya nilai kompentisi karena BUMN tidak bersaing. Kemudian, tidak berani mengambil risiko dan menjalankan nilai profeionalisme.
Oleh karenanya, dia tak ingin lagi perusahaan-perusaahan BUMN yang sakit terus menerus dimanja. Jokowi memerintahkan Menteri BUMN untuk menghentikan pemberian modal negara kepada perusahaan yang tidak bisa berkembang.
"Jadi tidak ada lagi yang namanya proteksi-proteksi lagi. Sudah lupakan Pak Menteri yang namanya proteksi-proteksi itu," tegas Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakrta itu juga menyinggung adanya perusahaan BUMN yang tidak efektid dan mampu merespons kemajuan zaman dalam perkembangan bisnisnya. Dia menginginkan agar perusahaan-perusahaan pelat merah dapat beradaptasi terhadap dinamika global.
Apalagi, kata Jokowi, saat ini dunia sudah mengalami banyak perubahan. Mulai dari revolusi industri 4.0, distrupsi teknologi, hingga situasi pandemi Covid-19.
"Ini mau kita bawa BUMN ini go global, bersaing di internasional. Jadi ya mulai harus menata, adaptasi pada model bisnisnya, teknologinya paling penting ini," kata Jokowi.
Jokowi mengancam dan memerintahkan Menteri BUMN untuk tidak ragu-ragu menutup langsung perusahaan yang tak sehat. Menurutnya, perusahaan seperti itu tidak layak dipertahankan.
"Kalau Pak Menteri sampaikan kepada saya, Pak ini ada perusahaan seperti ini kondisinya BUMN. Kalau saya langsung tutup saja! Nggak ada wes diselamet-slametin gimana kalau sudah kaya gitu," kata Jokowi.
Jokowi meminta agar Direktur Utama yang kini memimpin perusahaan pelat merah dapat melakukan manajemen perusahan dengan maksimal dan beradaptasi.
Dia menekankan agar mereka mau menggandeng perusahaan asing untuk diajak bekerja sama. Sebab menurut Jokowi, tidak ada negara yang tidak mau berpartner dengan Indonesia.
"Perusahaan global mana yang paling baik, ajak. Pasti mau, dengan kita itu sudah, kita sudah dinilai prospek ke depan 10-20 tahun yang akan datang ini kita akan menjadi ekonomi empat besar dunia kok. Siapa yang nggak mau, mau semua," pungkasnya.