ERA.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan punya kisah unik saat membantu Jokowi memenangi Pilpres 2014 silam.
Ternyata, ia pernah mendapatkan serangan berbau agama. Seperti apa kisahnya? Pada 2016 silam, Anies pernah bilang kalau ia cukup banyak diserang fitnah.
Bentuknya seperti masuk kelompok syiah, wahabi, hingga komunis. Tuduhan syiah ditujukan kepadanya, karena pada 2014, semasa jadi Mendikbud, Anies bekerja sama dengan pemerintahan Iran dalam mengembangkan pendidikan dan kebudayaan.
Saat kerja sama terwacanakan, foto Duta Besar Iran untuk Indonesia saat itu, yakni Mahmoud Farazandeh bersama Anies, pun beredar. Dari sinilah, tudingan syiah meluas.
Di sisi lain, Anies juga dituding wahabi. Alasannya, Anies dan Sandi sempat berfoto bersama Didin Hafidhuddin, Bachtiar Nasir, Muhammad Zaitun Rasmin, Muhammad alKhaththah, dan Farid Okbah.
Diserang seperti itu, Anies rileks saja. Sebab katanya, foto takkan bisa dijadikan dasar dalam menuduh seseorang terafiliasi dengan kelompok tertentu.
"Padahal foto saya kan banyak, bersama orang-orang. Saya tidak ke mana-mana, saya di tengah saja," ujarnya, dikutip dari Republika.
Sampai di situ saja? Tidak. Gubernur DKI Jakarta ini juga pernah dituduh gembong Jaringan Islam Liberal (JIL), sewaktu menjadi Rektor Universitas Paramadina.
Sekali lagi, tuduhan tersebut didasari karena Rektro Paramadina sempat dijabat Nurcholish Madjid (Cak Nur), tokoh HMI yang dikenal liberal, mengusung sekularisasi, dan pluralisme.
Anies pun melanjutkan, kalau masih banyak fitnah yang dialamatkan kepadanya. "Banyak itu, ada delapan meme fitnah soal saya," kata dia.