Kritik Densus 88, Wakil Ketum MUI Anwar Abbas: Jangan Sibuk Urus Kotak Amal, Fokus ke Kelompok Teror di Papua

| 07 Nov 2021 08:05
Kritik Densus 88, Wakil Ketum MUI Anwar Abbas: Jangan Sibuk Urus Kotak Amal, Fokus ke Kelompok Teror di Papua
Waketum MUI Anwar Abbas (Antara)

ERA.id - Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengkritik Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri yang menyita ratusan kotak amal diduga berkaitan dengan kelompok teror di Lampung.

Anwar Abbas mempertanyakan Densus 88 yang hanya sibuk mencari kelompok radikal dan teroris dibandingkan menindak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

"Pelaku  yang memang  sudah jelas2 bersenjata bahkan sudah banyak  membunuh para tentara dan warga masyarakat  kita yang ada di sana," jelas Anwar Abbas dalam keterangan resminya pada Sabtu (6/11/2021).

Menurut dia, jika permasalahan KKB di Papua tak tertangani dengan baik oleh pemerintah maka tidak menutup kemungkinan Papua bisa lepas dari NKRI.

Dia pun mengharapkan Densus 88 untuk fokus menindak KKB yang ada di Papua agar masyarakat di sana bisa hidup tentram dan damai.

"Jangan terlalu sibuk mengambil kotak amal," kata dia.

Sebelumnya, dikutip dari Antara, Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror kembali menangkap terduga teroris di Lampung, dengan menangkap terduga teroris inisial DW (45)sm dan menyita 791 kotak amal yang diduga untuk biayai terorisme di wilayah Bandarlampung.

"Selain menangkap DW, Densus 88 juga menyita 791 kotak amal, sejumlah uang dan barang lainnya. Kotak amal yang disita adalah milik Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurahman bin Auf (LAZ BM ABA)," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad, di Bandarlampung, Rabu.

Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengatakan penangkapan DW merupakan hasil pengembangan dari penangkapan dua terduga teroris sebelumnya.

Sedangkan ratusan kotak amal tersebut disita dari sebuah rumah di Jalan Mahoni I,LK I, RT 06, Way Halim Permai,Way Halim, Bandar Lampung.

Menurut dia, penangkapan tiga terduga teroris di Lampung merupakan pengembangan dari penangkapan terduga teroris di wilayah Jakarta dan Medan.

Rekomendasi