ERA.id - Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan, masih ada sekitar 13 provisi di Indonesia yang pencapain vaksinasi Covid-19 masih di bawah 50 persen. Sedangkan Presiden Joko Widodo menargetkan, di akhir tahun 2021 vaksinasi di setiap provinsi minimal sudah sampai 60 persen.
"Memang masih ada sekitar 13 sampai 14 provinsi yang sisi vaksinasinya masih di bawah 50 persen. Sementara arahan dari Presiden, sampai Desember ini minimal semua provinsi itu sudah melakukan 60 persen vaksinasi," ujar Honesti dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (9/11/2021).
Menurut Honesti, hal ini disebabkan Indonesia memiliki tantangan baru. Yaitu, berkurangnya minat masyarakat di tengah stok vaksin yang melimpah.
"Memang sekarang tantangannya itu demand-nya, orang yang mau divaksin. Vaksinnya cukup, tapi ini nggak ada demand-nya," kata Honesti.
Karena itu, Honesti menilai pemerintah perlu melakukan langkah-langkah inisiatif untuk meningkatkan kembali minat masyarakat supaya mau divaksin.
Dia lantas mencontohkan kebijakan baru yang diterapkan oleh Pemerintah Singapura. Berdasarkan informasi yang didapatkan, pemerintah Singapura mengeluarkan aturan tidak akan membiayai pasien Covid-19 yang menolak divaksinasi.
"Saya membaca artikel menarik, pemerintah Singapura, mereka memberikan semacam aturan baru. Masyarakat yang layak mendapatkan vaksin tapi mereka menolak divaksin. Kalau seandainya mereka terkena virus ini, mereka tidak akan dibayarkan (perawatannya) oleh pemerintah," kata Honesti.
Menurutnya, cara tersebut bisa juga dijadikan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap vaksinasi.
"Saya pikir ini juga akan menarik sehingga orang juga ter-encourage untuk melakukan vaksinasi, karena ini memang bagian dari pencegahan dari Covid-19 itu sendiri," pungkasnya.