Berani, Imam Syamsi Ali Koreksi Omongan Dudung soal Doa: Tuhan Bukan Arab, China dll...

| 01 Dec 2021 15:13
Berani, Imam Syamsi Ali Koreksi Omongan Dudung soal Doa: Tuhan Bukan Arab, China dll...
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat dilantik oleh Presiden Jokowi di Istana Negara. (Setkab)

ERA.id - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman memberi pandangan soal Islam yang memicu kontroversi di media sosial.

Kepada Deddy Corbuzier, Dudung bercerita soal pengalamannya yang biasa dilakukan usai salat.

"Kalau saya berdoa setelah salat, doa saya simpel aja, ya Tuhan, pakai bahasa Indonesia saja, karena Tuhan kita bukan orang Arab," kata Dudung, dalam Youtube Deddy Corbuzier, pada detik 01.02.39, yang dilhat ERA.id, Rabu (1/12/2021).

Usai melemparkan opini seperti itu, bahwa Dudung memilih berdoa menggunakan bahasa Indonesia, Deddy langsung tertawa.

Dia menegaskan lagi, jika memang setiap berdoa cukup memakai bahasa Indonesia saja.

"Saya pakai bahasa Indonesia, ya Tuhan ya Allah SWT, saya ingin membantu orang saya ingin menolong orang. Itu saja doanya. Itu saja," ucap Dudung.

Kadung heboh, pernyataan tersebut langsung direspons imam di Islamic Center of New York, Amerika Serikat, yakni Muhammad Syamsi Ali atau Shamsi Ali.

Ia menegur ucapan Dudung dengan bilang kalau Tuhan tidak perlu dikaitkan dengan etnis atau bangsa tertentu.

"Bapak Jenderal, berdoa pakai bahasa apa saja tdk masalah. Tapi tdk perlu Tuhan dikaitkan dengan etnis/bangsa," tulis pria yang berdarah Kajang, Bulukumba, Sulawesi Selatan ini.

"Tuhan bukan Arab, bukan China, bukan Melayu, bukan India, bukan Afrika, dan juga bukan Nusantara. Tuhan itu Rabbun naas/Rabbul alamin…. Tuhan alam semesta, Tuhan semua manusia dan bangsa."

Ia juga bilang kalau apa yang disampaikan Dudung itu keliru.

"Statemen Jenderal Keliru: 1) Tuhan memang pastinya bukan orang. Karena bukan orang maka 2) Tuhan tidk dibatasi oleh kebangsaan/etnis/ras," tambahnya.

Terakhir ia meminta, sebaiknya Dudung menuntaskan persoalan kriminal berat di Papua.

"Baiknya tuntaskan KKB di Papua."

"Pemberontak dan teroris Papua masih ancaman nyata. Baiknya segera dituntaskan Sebelum terlambat. Di dunia diplomasi RI di serang. Di lapangan militer RI banyak dapat serangan. Ancaman teroris KKB nyata. Dari ngomongin isu-isu seperti ini baiknya fokus pada ancaman ril," tandasnya.

Untuk diketahui, Dudung sebelumnya sempat bikin heboh karena menurunkan baliho Front Pembela Islam (FPI) dan belakangan ia menyatakan kontra dengan Rizieq Shihab yang mengganti nama Presiden Jokowi.

Rekomendasi