Diusir Komisi III DPR Karena Telat, Komnas Perempuan: Cuma Miskomunikasi

| 13 Jan 2022 19:14
Diusir Komisi III DPR Karena Telat, Komnas Perempuan: Cuma Miskomunikasi
Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Andy Yentriyani (Antara)

ERA.id - Ketua Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Andy Yentriyani memberi klarifikasi soal inisiden dirinya diusir dari agenda Rapat Kerja oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond Mahendra. Menurutnya, hal itu hanya masalah miskomunikasi.

Diketahui, Desmond mengusir Komnas Perempun lantaran terlambat menghadiri rapat kerja, tanpa memberikan informasi sebelumnya.

"Intinya ya miskomunikasi saja," kata Andy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/1/2022).

Andy mengaku, pihaknya sudah menginformasikan kebagian sekretariat bahwa akan terlambat menghadiri rapat kerja bersama Komisi III DPR RI dan Komnas HAM. Alasannya karena ada pertemuan penting yang tidak bisa diwakili.

Karena merasa sudah memberitahukan akan datang terlambat, maka Andy merasa pihaknya bisa langsung mengikuti rapat. Namun yang terjadi justru sebaliknya.

"Tadi kan kami pikir sudah diperbolehkan, karena sudah izin (terlambat) sebelum jam 10," kata Andy.

"Karena dari awal saya sudah bilang tidak bisa hadir jam 10, tidak mungkin ini saya wakilkan karena ini pertemuan sangat penting untuk Komnas Perempuan, jadi harus ketuanya yang hadir," imbuhnya.

Meski begitu, Andy megaku sudah mengikuti rapat sejak awal secara daring. Hal ini pun juga diberitahukan kepada pihak sekretariat.

"Saya sudah bilang saya pastiakan terlambat. Saya minta maaf sekali saya akan terlambat, saya akan ikuti dari daring dulu, secepat-cepatnya saya akan hadir ke ruangan," kata Andy.

Namun, masalah itu sekarang sudah selesai. Menurut Andy, Desmond juga sudah mendatangi Komnas Perempuan di ruang tunggu Komisi III DPR RI.

Ke depannya, Andy berharap Komisi III DPR RI dapat menjadwalkan rapat kerja tersendiri dengan Komnas Perempuan. Sebab ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari parlemen, khususnya terkait hak asasi perempuan.

"Jadi sebenarnya kita sudah sangat siap untuk pertemuan hari ini. Ya kita tunggu lah. Kami sungguh berharap dari pimpinan Komisi III akan menginformasikan," katanya.

Rekomendasi