ERA.id - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan sampai saat ini belum ada gejala khas yang timbul akibat virus Covid-19 varian Omicron. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian para ahli termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Para ahli termasuk WHO menyatakan belum ada gejala khas yang ditemukan dari kasus positif Omicron," kata Wiku dalam keterangannya dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (21/1/2022).
Kendati demikian, Wiku menyebut populasi yang rentan terhadap penularan virus Covid-19 varian Omicron ialah kelompok lansia, pekerja publik, warga yang belum vaksin, dan penderita komorbid.
Maka dari itu, ia meminta agar kelompok rentan terpapar Covid-19 varian Omicron ini agar mengurangi interaksi di luar rumah serta menerapkan protokol kesehatan lebih ketat.
"Secara spesifik, orang-orang yang berada di kelompok rentan ini dimohon mengurangi frekuensi untuk berpergian ke luar rumah hingga interaksi dengan kontak erat. Khususnya bagi mereka yang belum divaksin," jelasnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga Kamis (20/1/2022) total kasus Covid-19 akibat varian Omicron di Indonesia mencapai 1.078, terhitung sejak diumumkan pertama kali pada 16 Desember 2022.
Dari jumlah itu, sebanyak 756 kasus berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, sementara 257 kasus lainnya merupakan transmisi lokal serta 65 kasus belum diketahui atau dalam pemeriksaan epidemiologi.
Kami juga pernah menulis soal Denny Siregar Tantang PDIP: Pecat Saja Arteria Dahlan, Orang Ini Sombong Minta Ampun! Kamu bisa baca di sini
Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!