Penataan Pasar Lama Habiskan Dana Rp200 Juta, Pedagang Wajib Bayar Rp250 Ribu per Minggu

| 07 Feb 2022 18:56
Penataan Pasar Lama Habiskan Dana Rp200 Juta, Pedagang Wajib Bayar Rp250 Ribu per Minggu
Wisata kuliner pasar lama (Dok. Istimewa)

ERA.id - Tangerang Nusantara Global (TNG) menyiapkan anggaran Rp150 juta hingga Rp 200 juta untuk penataan Wisata Kuliner Pasar Lama pasca diambil alih pengelolaannya. Anggaran itu disiapkan berdasarkan Peraturan Walikota (Perwal) nomor 8 tahun 2022 tentang penugasan kepada PT TNG untuk penataan dan pengelolaan kawasan jalan Kisamaun, A Damyati, dan Kalipasir.

"Hitungan saya sih tahap satu ini kisaran 150 sampai 200 juta," ujar Direktur Utama PT TNG Edi Candra, Senin, (7/2/2022).

Dalam Perwal itu PT TNG diminta untuk menyiapkan dalam untuk pengelolan dan penataan tersebut. Sumbernya dapat berasal dari penyertaan modal daerah, pinjaman, kerja sama dengan badan usaha lain, hibah hingga sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan.

"Anggaran akan disesuaikan, karena dibolehkan merubah anggaran karena waktunya cepat kita harus memastikan anggarannya sesuai," kata Edi.

"Kalau untuk pembuatan RSP itu sudah kelihatan anggarannya berapa, tapi kedepannya kita mau buat penyeragaman gerobak. Kita berupaya mencari sponsor, kalau misalkan tidak ada, yah mungkin dilakukan sendiri PT TNG," tambah Edi.

Edi mengatakan penataan wisata kuliner pasar lama telah memasuki tahap satu yakni pendataan pedagang, sosialisasi hingga penetapan Ruang Satuan Pedagang (RSP). Total ada 20 slot yang masing-masingnya ada 18 RSP.

"Total pedagang di data Kesbangpol ada 257 (di pasar lama). Cuma, ketika mau ada penataan ulang oleh PT TNG. Itu datanya naik jadi 400. Kita mengakomodir dulu yang sudah berdagang," ungkap Edi.

Nantinya setiap pedagang wajib menyetorkan uang sewa atau disebut sebagai kontribusi oleh PT TNG. Kontribusi itu jumlah Rp200 ribu untuk lapak standar dan Rp250 ribu untuk yang premium. Pembayaran kontribusi dilakukan per Minggu.

"Kalau retribusi itu bahasa yang digunakan pemerintah untuk masyarakat dalam memungut sesuatu, kalau Tangerang kan entitas sendiri dimana orientasinya disebut dengan profit untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah) maka disebut kontribusi. Dasarnya yang kemarin itu," jelas Edi.

Kata Edi, pihaknya sudah menyiapkan Grand Design yang nantinya akan disempurnakan melalui kajian komprehensif oleh konsultan. PT TNG Diberi waktu selama 6 bulan untuk penataan tersebut.

"Pembangunan secara menyeluruh, kalau sekarang penataan nanti akan dibuat kajian komperhensif lalu dibuat pembangunan," katanya.

Dia mengatakan wisata kuliner pasar lama akan mengadopsi akulturasi budaya khas Tangerang. Seperti Pecinaan.

"Yah itu kan komperhensif seiring waktu, kalau skrg menata, menertibkan PKL supaya tidak tercampur tidak seperti kemarin. Nah, sambil jalan, sesuai kajian baru kita bangun," pungkasnya.

Rekomendasi