Jokowi Minta Keluarga TNI-Polri Tak Sembarangan Undang Penceramah dan Sebar WhatsApp Grup: Tahu-Tahu Radikal

| 01 Mar 2022 12:54
Jokowi Minta Keluarga TNI-Polri Tak Sembarangan Undang Penceramah dan Sebar WhatsApp Grup: Tahu-Tahu Radikal
Presiden Joko Widodo (Dok. BPMI)

ERA.id - Presiden Joko Widodo meminta jajaran TNI dan Polri untuk berbenah diri dan meningkatkan disiplin nasional.

Jokowi menekankan, TNI dan Polri harus mampu memberikan contoh kepada masyarakat terkait dengan konsep kedisiplinan nasional. Menurutnya, kedisiplinan ini mulai melemah.

"Saya minta pada jajaran TNI-Polri untuk bisa memberikan contoh kepada masyarakat utusan yang satu ini, kedisiplinan nasional," kata Jokowi dalam sambutannya di acara Rapat Pimpinan TNI-Polri, Selasa (1/3/2022).

Untuk mewujudkan hal tersebut, Jokowi meminta jajaran TNI-Polri berbenah soal displin prajurit. Dia menegaskan, bahwa kedisiplinan yang dimiliki tentara dan polisi itu berbeda dengan masyarakat sipil.

Selain itu, Jokowi juga menegaskan bahwa TNI-Polri tidak bisa ikut campur dalam urusan demokrasi.

"Tidak bisa yang namanya tentara, yang namanya polisi itu ikut dalam urusan demokrasi. Enggak ada yang namanya bawahan itu merasa bebas, tidak sama dengan atas, enggak boleh," tegas Jokowi.

"Dengan berbicara masalah demokrasi, tidak ada namanya di tentara-kepolisian, enggak ada," lanjutnya.

Jokowi meminta kedisiplinan tersebut mulai dikencangkan. Jika TNI-Polri mampu memberi contoh, maka masyarakat pun akan mudah diarahkan dan melakukan hal yang sama.

Lebih lanjut, Jokowi menegaskan bahwa kedisiplinan ini juga harus diterapkan pada level keluarga prajurit di rumah. Dia meminta keluarga TNI-Polri asal berbicara mengenai demokrasi. Jokowi juga mengingatkan TNI-Polri maupun keluarganya tidak bisa sembarangan mengundang penceramah.

"Hati-hati ibu-ibu kita juga sama, kedisiplinnya harus sama. Enggak bisa ibu-ibu manggil, ngumpulin ibu-ibu yang lain, manggil penceramah semaunya atas nama demokrasi. Sekali lagi di tentara, polisi, enggak bisa seperti itu," sambungnya.

Dia mengatakan TNI-Polri harus mengoordinir penceramah yang diundang oleh keluarga mereka. Hal ini untuk mencegah penyebaran paham-paham radikal.

"Makro mikro harus kita urus juga. Tahu-tahu undang penceramah radikal. Nah, hati-hati. Juga hal-hal kecil tapi harus mulai didisplinkan. Di WA (WhatsApp) grup. Saya lihat di WA grup, kalau di kalangan sendiri boleh, hati-hati. Kalau dibolehkan dan kalau diteruskan hati-hati," katanya. " ucapnya.

Rekomendasi