Jokowi Instruksikan TNI-Polri Tak Undang Penceramah Sembarangan, Komisi VIII DPR: Tugas Utama Presiden Kuatkan Ideologi Bangsa

| 02 Mar 2022 16:33
Jokowi Instruksikan TNI-Polri Tak Undang Penceramah Sembarangan, Komisi VIII DPR: Tugas Utama Presiden Kuatkan Ideologi Bangsa
Ace Hasan Syadzily (Dok. Instagram Ace.hasan.syadzily)

ERA.id - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai, arahan Presiden Joko Widodo agar keluarga anggota TNI-Polri tak sembarangan mengundang penceramah sudah tepat. Menurutnya, itu merupakan tanggungjawab pemimpin negara untuk menguatkan ideologi kebangsaan.

"Sebagai Presiden, saya kira tugas utamanya memang salah satunya bagaimana menguatkan ideologi kebangsaan, karena Presiden punya tanggung jawab melakukan itu," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/3/2022).

Menurut Ace, sudah ada upaya penetrasi paham radikal dan anti nasionalisme ke dalam TNI-Polri. Maka itu Presiden Jokowi mengingatkan keluarga anggota TNI dan Polri tidak sembarangan mengundang penceramah.

Sebagai abdi negara, kata Ace, TNI-Polri harus memperkuat nilai-nilai NKRI di dalam keluarga. Jangan sampai ada pandangan yang meruntuhkan semangat nasionalisme.

"TNI-Polri sebagai abdi negara sebagai pengawal NKRI tentu harus terus memperkuat nilai-nilai NKRI tersebut di dalam keluarga," kata Ace.

"Karena itu sedikit potensi yang bisa menimbulkan adanya terkoyaknya NKRI saya kira harus diantisipasi jadi harus dipahami apa yang disampaikan presiden itu adalah sebagai langkah antisipatif dan mitigasi jika ada potensi bagi pihak-pihak yang selalu memakai baju agama untuk menghancurkan nasionalisme kita," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta anggota TNI-Polri lebih disiplin lagi. kedisiplinan ini tidak hanya untuk para anggota TNI-Polri saja, tetapi juga keluarga di rumah. Dia mengingatkan agar tidak sembarangan mengundang penceramah maupun tokoh agama.

Dia mengatakan, anggota TNI-Polri bisa mengkoordinir jika ingin mengundang penceramah maupun pemuka agama untuk dihadirkan dalam acara perkumpulan keluarga, maupun organisasi istri TNI-Polri. Hal ini untuk meminimalisir penyebaran paham-paham radikal.

"Makro mikro harus kita urus juga. Tahu-tahu undang penceramah radikal, nah hati-hati. Juga hal kecil-kecil harus mulai didisplinkan," tegas Jokowi dalam pengarahannya di acara Rapim TNI-Porli, Selasa (1/3).

Rekomendasi