ERA.id - Presiden Joko Widodo menekankan, pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur bukan berarti meninggalkan DKI Jakarta. Hal ini disampaikan saat Jokowi mengumpulkan para gubernur dari seluruh Indonesia di Balikpapan pada Minggu (13/3).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut hadir dalam pertemuan tersebut bersama 33 gubernur lainnya.
"Pada kesempatan itu, saya menjelaskan lagi mengenai hal-hal terkait dengan ibu kota negara. Pemindahan ibu kota ini bukan berarti kita ingin meninggalkan DKI Jakarta. Tidak sama sekali," kata Jokowi dikutip dari akun Instagram pribadinya @jokowi, Senin (14/3/2022).
Dia kemudian menyinggung soal pendapatan produk domestik bruto (PDB) ekonomi di Tanah Air selama ini 58 persen di Pulau Jawa dan magnet ada di DKI Jakarta. Selain itu, 56 persen populasi masyarakat Indonesia terpusat di Pulau Jawa sehingga membuat ketimpangan ekonomi dan infrastruktur.
Jokowi mengatakan, dengan dibangunnya Ibu Kota Nusantara diharapkan masalah ini bisa dipecahkan. Dia juga menegaskan ibu kota baru ini akan menjadi sebuah kota yang berstandar dan berfasilitas standar internasional.
"Dengan dibangunnya Ibu Kota Nusantara, Indonesia akan memiliki kota dengan standar internasional yang memilki fasilitas-fasilitas berstandar internasional pula," kata Jokowi.
Untuk diketahui, pada hari ini Jokowi menggelar prosesi Air dan Tanah yang dihadiri 34 gubernur dari seluruh Indonesia. Masing-masing kepala daerah itu diwajibkan membawa air dan tanah dari daerahnya yang kemudian dimasukan ke dalam Bejana Nusantara.
Hal ini merupakan simbol penyatuan seluruh daerah Indonesia ke dalam IKN Nusantaran.
Prosesi tersebut dilakukan di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022).