Catat! Masyarakat Boleh Gelar Acara Halalbihalal, Tapi Pejabat Dilarang

| 19 Apr 2022 03:05
Catat! Masyarakat Boleh Gelar Acara Halalbihalal, Tapi Pejabat Dilarang
Ilustrasi-Presiden Jokowi berjabat tangan dengan Gubernur DKI Anies Baswedan saat halalbihalal di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/6/19). (Foto: Antara)

ERA.id - Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah mengizinkan masyarakat menggelar acara halalbihalal saat Hari Raya Idulfitri 2022. Namun, hal itu dilarang bagi pejabat.

"Khusus untuk dari pejabat tetap tidak boleh open house dan halalbihalal, tetapi bagi masyarakat silakan," kata Airlangga dalam acara buka puasa bersama dan Nuzulul Qur'an DPP Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (18/4/2022).

Airlangga mengingatkan acara halalbihalal boleh digelar oleh masyarakat. Namun, tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan dan memperhatikan kapasitas tempat acara. Hal ini untuk menghindari penularan Covid-19.

"Sudah dibolehkan halalbihalal, tetap harus menjaga prokes. Tentu kapasitas ruangan harus disesuaikan," kata Airlangga.

Selain itu, selama Ramadan ini pemerintah juga sudah membolehkan umat muslim menjalankan salat taraweh berjamaah. Lalu, pemerintah memberikan cuti bersama agar masyarakat bisa melakukan perjalanan mudik.

Terkait dengan mudik Lebaran, pemerintah memprediksi akan ada 80 juta pemudik di tahun ini.

"Dalam rangka Idulfitri nanti, pemerintah sudah memberikan libur cuti massal dan tentu diharapkan cuti massal ini dapat dimanfaatkan untuk mudik dan berdasarkan survei yang dilakukan, yang akan mudik lebih dari 80 juta orang," ujar Airlangga.

Dari jumlah tersebut, 14 juta diantaranya merupakan pemudik asal Jabodetabek. Tujuan pemudik paling banyak adalah wilayah Jawa Tengah. Pemerintah memprediksi akan terjadi kemacetan.

"Jadi kira-kira kita paham apa yang terjadi dan kemacetan akan jadi hal yang luar biasa," katanya.

Seperti diketahui, pemerintah mengizinkan masyarakat melalukan mudik lebaran dengan syarat sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap dan tambahan atau booster. Sementara pemudik yang belum divaksin atau belum lengkap vaksinasinya harus menyertakan hasil tes PCR dan antigen negatif Covid-19.

Sementara untuk anak di bawah 18 tahun diperbolehkan untuk mudik tanpa menyertakan keterangan negatif Covid-19 meskipun belum menerima vaksin booster.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin optimis pelaksanaan mudik pada Lebaran tahun ini akan berjalan lancar dan tidak menimbulkan dampak negatif ke depannya. Alasannya karena antobodi masyarakat Indonesia yang terbentak sejak adanya pandemi Covid-19 terpantau naik jelang Hari Raya Idulfitri.

Budi mengungkapkan, berdasarkan hasil sero survei yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), diketahui bahwa antibodi masyarakat Indonesia yang terbentak sejak adanya pandemi Covid-19 naik menjadi 99,2 persen.

"Kami percaya, Insyaallah Ramadan kali ini, mudik kali ini bisa lancar tanpa membawa dampak negatif pada masyarakat kita," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/4/2022).

Rekomendasi