Alasan Golkar, PAN, dan PPP Gabung Koalisi Indonesia Bersatu: Lebih Awal Lebih Cantik

| 13 May 2022 17:26
Alasan Golkar, PAN, dan PPP Gabung Koalisi Indonesia Bersatu: Lebih Awal Lebih Cantik
Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa (Gabriella/era.id)

ERA.id - Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu untuk menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mengatakan, mereka ingin mengumumkan sedini mungkin kerja sama yang akan terjalin sebelum Pemilu 2024 dimulai, sekaligus memperkuat kebersamaan tiga partai politik ini.

Hal itu disampaikan Suharso usai pertemuan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/5) malam.

"Kita ingin menunjukkan atau mendemonstrasikan sebuah kerja sama yang jauh lebih awal dan lebih cantik itu antarsesama parpol untuk saling mengisi dan untuk saling memperkuat kebersamaan hal-hal yang sama itu bagaimana," kata Suharso dikutip pada Jumat (13/5/2022).

Meski begitu, Suharso memastikan kerja sama ini tidak akan menganggu kerja pemerintaha saat ini. Apalagi ketiganya merupakan partai politik koalisi pemerintah.

Ketiganya berkomitmen akan menuntaskan pemerintahan Presiden Joko Widodo hingga selesai. Bahkan akan melanjutkan pembangunan yang telah dikerjakan.

"Kami ingin memastikan seluruh perjalanan pertanggungjawaban yang harus diemban pemerintah masa kita harus selesai dengan tuntas dan dengan baik melahirkan legacy-legacy bagi rakyat dan bangsa sampai dengan masa jabatan 2024 ini. Dan tentu banyak hal yang baik dan bagus yang patut untuk dilanjutkan di masa yang akan datang," tegas Suharso

Sementara Ketua Umum PAN Zulhas menambahkan, kerja sama tiga partai politik ini memang diumumkan lebih cepat untuk perpecahan seperti pengalaman pemilu sebelumnya.

"Kita akhiri pengalaman sengketa yang kemarin mari kita saling menyayangi, saling mencintai menghargai. Menista, membenci kita hilangkan," kata Zulhas.

Rekomendasi