ERA.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpeluang direstui PDI Perjuangan maju ke Pilpres 2024. Tentunya setelah PDIP melihat banyak aspek. Seperti apa?
Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam mengaku kalau Ganjar mesti melihat Puan Maharani terlebih dahulu.
Kedua tokoh politik disarankan untuk mengkapitalisasi peristiwa politik dan program yang dijalankannya. Arif menambahkan, mereka juga mesti meningkatkan elektabilitas di atas 10-11 persen hingga akhir Desember 2022.
"Untuk itu, mereka harus melakukan kerja politik, mesin politik dihidupkan, dan menunjukkan prestasi ke publik. Untuk mendongkrak elektabilitas, maka mereka harus mampu mengkapitalisasi peristiwa politik dan program yang dilakukan. Kalau secara spesifik harus ada 'mapping' ulang apa yang harus dilakukan," katanya.
Menurut dia, mereka harus mampu melakukan komunikasi politik yang masif dan sistematis. Selain itu, mereka harus menunjukkan kinerja yang tulus untuk masyarakat, sehingga dapat mendongkrak elektabilitas.
"Apa yang mereka lakukan harus memiliki efek untuk masyarakat, termasuk memasifkan dan sistematiskan strategi komunikasi politik Puan-Ganjar sehingga memiliki elektoral yang signifikan," katanya.
Namun demikian, Arif mengatakan PDIP masih melihat perkembangan elektabilitas dua kadernya, yakni Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.
Kalau elektabilitas Puan Maharani dapat dikerek naik, peluang Puan sangat besar akan diusung dalam Pilpres 2024 dari PDI Perjuangan.
"Tapi kalau elektabilitas Puan tetap stagnan, PDI Perjuangan dan Megawati akan realistis, dan kemungkinan akan mengusung Ganjar Pranowo. Namun semua itu masih tentatif, bisa saja PDI Perjuangan tetap memaksakan Puan Maharani maju pada Pilres 2024," katanya.