Lebih Masuk Akal, Projo Kepincut Tambah Masa Jabatan Jokowi 2,5 Tahun

| 13 Jun 2022 08:40
Lebih Masuk Akal, Projo Kepincut Tambah Masa Jabatan Jokowi 2,5 Tahun
Presiden Jokowi (Setkab)

ERA.id - Kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) ingin memperpanjang jabatan presiden andalannya selama 2.5 tahun. Berbeda dari wacana sebelumnya, tambah 5 tahun lagi, menjadi tiga periode.

Katanya, perpanjangan 2,5 tahun atau setengah periode, lebih masuk akal. "Menurut saya yang lebih masuk akal, bukan tiga periode, tapi 2,5 periode. mekanisme 2,5 periode artinya nambah (masa jabatan) itu lebih mungkin, energinya lebih ada," ujar Bendahara Umum (Bendum) Projo, Panel Barus dalam diskusi di Jakarta, Minggu (12/6/2022).

Meski Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) mengenai tahapan dan jadwal Pemilu 2024 sudah disahkan, Panel menilai masih ada celah perpanjangan masa jabatan presiden diwujudkan.

Menurut Panel, ada beberapa faktor yang memungkinkan masa jabatan Presiden Jokowi diperpanjang. Salah satunya karena konflik tingkat dunia, seperti perang Rusia dan Ukraina, Itu bisa berdampak pada situasi politik dan kenegaraan di Indonesia.

"Kalau tiba-tiba ada kondisi luar biasa, itu bisa jadi faktor yang menentukan (penundaan Pemilu). Kalau Pemilu 2024 itu kan agenda politik, nah yang 2,5 periode itu masih bisa numpang di tengah jalan nanti," papar Panel.

Lagipula, kata Panel, apabila Presiden Jokowi menjabat tiga periode, maka hal itu bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 dan amandemen harus diubah. Hal ini pasti akan kembali menimbulkan gejolak di parlemen.

"Tiga periode ini effort-nya begitu besar, dan kehendak rakyat menjadi sebuah syarat, belum lagi perubahan amandemen. Kalau tiga periode di parlemen bertarung lagi. Kalau 2,5 periode di parlemen tidak perlu bertarung lagi, tinggal perpanjangan," kata Panel.

Sebelumnya, wacana perpanjangan masa jabatan presiden sudah kerap kali bergulir. Wacana tersebut tak hanya disuarakan oleh kelompok relawan seperti Projo, tetapi juga sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju dan elite partai politik.

Seiring dengan bergulirnya ide kontroversi itu, Presiden Jokowi beberapa kali menegaskan bahwa dirinya akan tetap patuh pada konstitusi. Dia juga menekankan agar anak buahnya tak lagi membicarakan hal tersebut.

Rekomendasi