Cerita Zulkifli Hasan Sebelum Jadi Mendag: Baru Dikabari Akan Dilantik pada Pagi Hari

| 15 Jun 2022 22:05
Cerita Zulkifli Hasan Sebelum Jadi Mendag: Baru Dikabari Akan Dilantik pada Pagi Hari
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Antara)

ERA.id - Presiden Joko Widodo resmi melantik Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan sebagai menteri perdagangan, menggantikan Muhammad Lutfi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/6/2022).

Usai pelantikan, Zulkifli menceritakan awal mula dirinya sampai terpilih sebagai menteri perdagangan. Dia mengaku dihubungi Presiden Jokowi pada Selasa (14/6) pukul 18.00 WIB untuk datang ke Istana Negara.

"Semalem itu jam 6 sore, jam 7 saya diminta kemari. Jam 7 saya datang kesini," kata Zulkifli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/6/2022).

Dalam pertemuan itu, Zulkifli mengaku berdiskusi dengan Jokowi hingga pukul 20.00 WIB. Di situ, Jokowi memintanya sebagai menteri perdagangan.

Sementara untuk pelantikan, Zulkifli mengaku undangannya pukul 11.00 WIB. Dia sendiri tiba di kompleks Istana Kepresidenan pada pukul 12.00 WIB Setelah itu, sekitar pukul 13.30 WIB, Jokowi melantik dirinya dan sejumlah tokoh lainnya sebagai menteri dan wakil menteri.

"Tadi pagi diundang pelantikan undangannya pukul 11.00. Saya jam 12 sampe sini, diajak makan siang, bersama presiden ketua partai, pelantikan sisanya," katanya.

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo melantik dua menteri dan tiga wakil menteri baru yang akan memperkuat Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta hari ini.

Sebelum acara pelantikan, Jokowi terlebih dulu menjamu para ketua umum partai politik koalisi pemerintah makan siang bersama.

Dua menteri yang dilantik adalah Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.

Zulkifli menggantikan Muhammad Lutfi, sementara Hadi menggantikan Sofyan Djalil.

Selain itu, wakil menteri yang dilantik adalah Wakil Menteri Dalam Negeri Wempi Wetimpo, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor, dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni.

Rekomendasi