ERA.id - Sebanyak 94 ribu dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) tahap ketiga dari Perancis tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Kota Tangerang.
Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar, mengatakan vaksin PMK yang telah tiba ini diperuntukan sebagai upaya pencegahan dari penyakit yang menjangkit hewan ternak.
"Vaksin ini selanjutnya akan didistribusikan ke daerah-daerah sesuai dengan prioritas-prioritas yang terarah terukur, untuk digunakan secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel," ujarnya di Gudang Kargo Bandara Soetta, Senin (4/7/2022).
Menurut Al, vaksin yang diangkut melalui pesawat itu sampai dalam keadaan yang baik tanpa adanya kekurangan atau cacat sama sekali.
"Vaksin sampai dalam keadaan baik dan sesuai jumlah yang ditetapkan. Pemerintah hadir dan serius menangani virus PMK ini," katanya.
Al menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sendiri telah mengajukan sebanyak 1.100 dosis vaksin PMK untuk dibagikan ke seluruh Tanah Jawara itu.
"Semoga dapat prioritas sesuai dengan program yang dialokasikan Kementerian Pertanian. Untuk penanganan yang akan kita lakukan khusus bagi hewan ternak, yang diprioritaskan adalah sapi perah, dan sapi-sapi yang dalam pengembangannya dalam keadaan baik," jelasnya.
Al menambahkan, daging dari hewan yang terjangkit virus PMK tidak berefek kepada kesehatan manusia. "Sehingga dapat dikonsumsi tentu dengan proses-proses, baik dalam memasaknya dengan ketentuan seperti biasa kita konsumsi," ucap dia.
Sementara, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe C Bandara Soekarno-Hatta Finari Manan menuturkan, hingga kini importasi vaksin PMK yang telah tiba di bandara terbesar di Indonesia telah mencapai 3.194.000 dosis.
"Jadi vaksin pertama tiba Minggu 12 Juni sebesar 10 ribu dosis, kemudian Kamis 16 Juni ada 3 juta dosis, dan hari ini sebanyak 94 ribu dosis. Jadi total 3.194.000 dosis tiba di Bandara Soekarno-Hatta," kata Finari.
Finari menjelaskan, nantinya seluruh vaksin yang telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta ini akan dikirim ke gudang penyimpanan di wilayah Marunda, Jakarta Utara untuk didistribusikan kembali.
"Jadi semua didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia melalui gudang di Marunda. Nantinya distribusi dan pengawasan akan diatur Kementerian Pertanian," jelasnya.