Pesan Guru Besar UI ke Jokowi yang Akan Temui Xi Jinping: Minta RI Pastikan Pinjaman dari China Tak Berujung Seperti Sri Lanka

| 25 Jul 2022 19:44
Pesan Guru Besar UI ke Jokowi yang Akan Temui Xi Jinping: Minta RI Pastikan Pinjaman dari China Tak Berujung Seperti Sri Lanka
Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan Presiden China Xi Jinping (Antara)

ERA.id - Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo bertolak menuju Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada Senin (25/7/2022) untuk memulai rangkaian kunjungan luar negeri ke tiga negara di kawasan Asia Timur. Ketiga negara tersebut yaitu RRT, Jepang, dan Korea Selatan yang merupakan mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi.

“Ketiga negara tersebut juga merupakan mitra penting ASEAN dan mitra penting dalam konteks G20,” jelas Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada Biro Pers, Media, dan Informasi melalui pesan tertulis.

Retno juga menjelaskan bahwa Presiden Jokowi akan bertemu dengan pemimpin dari ketiga negara tersebut untuk membahas sejumlah isu mulai dari isu global hingga kerja sama di sejumlah bidang.

“Berbagai isu dari kerja sama perdagangan, investasi, kesehatan, infrastruktur, perikanan hingga isu kawasan dan dunia akan dibahas dengan para pemimpin ketiga negara tersebut," ucap Menlu.

Menanggapi kunjungan itu, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia dan juga Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani Hikmahanto Juwana mengatakan ada empat hal penting terkait lawatan Presiden Jokowi itu.

Pertama, kata dia, memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dengan 3 negara yang dikunjungi.

"Penekanan ada pada sektor ekonomi dan investasi. Presiden juga akan menawarkan proyek-proyek IKN bagi para inveator di 3 negara," jelas Hikmahanto kepada Era.id pada Senin (25/7/2022).

Kedua, Presiden bisa melakukan konsultasi dengan pemimpin 3 negara ini terkait upaya menghentikan perang di Ukraina.

"Ini dilakukan agar tidak terjadi krisis pangan sebagai akibat terganggunya rantai pasok pangan dari Ukraina dan Rusia ke berbagai negara di dunia," kata dia.

Ketiga, jelas dia, Presiden bisa melakukan pembahasan secara informal proposal Indonesia sebagai terobosan perekonomian dunia yang akan dibahas secara formal di KTT G20 bulan Nopember di Bali.

Terakhir, Presiden memverikan personal touch agar pemimpin tiga negara bersedia hadir di KTT G20.

"Presiden sudah lakukan hal ini ke pemimpin negara-negara yang tergabung di G7, Presiden Zelensky dan Presiden Putin," kata Hikmahanto.

Sementara itu, terkait dengan kunjungan Presiden ke China, Jokowi bisa memastikan agar pemberian pinjaman China ke Indonesia merupakan komersial semata dan tidak berujung seperti Sri Lanka.

"Sementara itu di Beijing, Bapak Presiden bisa memastikan agar pemberian pinjaman China ke Indonesia semata-mata komersial dan tidak berujung seperti Srilanka," tambah dia.

Rekomendasi