ERA.id - Ketika memasuki masa peralihan jenjang pendidikan SMA menuju universitas, ada beberapa hal yang harus dipahami, salah satunya adalah sistem penilaian. Antara sistem penilaian SMA dengan universitas sendiri cukup mencolok perbedaannya. Dalam sistem perkuliahan, ada beberapa istilah yang akan ditemui, contohnya IP, IPK, dan SKS. Istilah-istilah ini merujuk pada rencana studi dan prestasi yang berhasil didapatkan mahasiswa. Dalam artikel ini, kita akan membahas IPK dan cara menghitungnya.
Apa Itu IPK?
Istilah IPK bukanlah suatu hal yang asing bagi para mahasiswa. Nilai yang didapatkan dalam kartu hasil studi (KHS) ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dengan sistem penghitungan tertentu. Sebelum lebih jauh membahas cara menghitung IPK, sebaiknya kita mengetahui terlebih dulu apa saja yang dijadikan tolok ukur dalam IPK. Ketika menghitung IPK, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu SKS dan IP.
Satuan Kredit Semester SKS atau Satuan Kredit Semester merupakan sesuatu yang harus dipertimbangkan dalam menghitung IPK. Sebab, saat menghitung IPK tentunya Anda melibatkan SKS. Setiap mata kuliah mempunyai jumlah SKS masing-masing. Semakin berat mata kuliah yang ditempuh, biasanya jumlah SKS-nya akan semakin banyak. Misalnya, skripsi yang memiliki bobot 6 SKS. Biasanya, 1 SKS akan menghabiskan waktu belajar selama 1 jam tiap minggunya. Setiap semester, beban maksimal yang dapat ditempuh oleh mahasiswa adalah 24 SKS. Untuk meraih gelar sarjana, seorang mahasiswa diwajibkan menyelesaikan sebanyak 144-160 SKS.
Indeks Prestasi
Indeks Prestasi atau IP adalah sebuah sistem penilaian yang diterima dari jumlah seluruh mata kuliah dalam satu semester. Dengan demikian, beberapa universitas juga mempergunakan istilah IPS atau Indeks Prestasi Semester. Umumnya, besaran nilai setiap kampus menggunakan nilai A, B, C, dan D. Nilai A disetarakan dengan nilai 4, B sama dengan 3, C sama dengan 2, dan D sama dengan 1. Nilai tersebut akan menentukan jumlah IP yang diraih mahasiswa.
Jumlah total nilai yang diraih sepanjang satu semester selanjutnya akan dibagi dengan jumlah SKS yang diambil untuk menentukan nilai IP. Jumlah IP umumnya akan menentukan jumlah SKS yang dapat diambil pada semester yang akan datang. Sedangkan, IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif merupakan nilai keberhasilan studi mahasiswa dari semester awal hingga semester akhir. Dengan kata lain, IPK adalah jumlah atau akumulasi dari seluruh IP yang dikumpulkan.
Bagaimana Cara Menghitung IPK?
Cara menghitung IPK dapat ditentukan dengan penggunaan rumus di bawah ini:
IPK = Jumlah kumulatif SKS : nilai mata kuliah.
Selain itu, menghitung IPK dapat ditentukan dengan cara menjumlahkan seluruh nilai IP sejak semester awal hingga semester terakhir. Selanjutnya, bagi jumlah nilai IP tersebut dengan jumlah semester kuliah yang sudah ditempuh.
Misalnya, jika pada semester 1 seorang mahasiswa mendapatkan IP 3,20 dan IP 3,40 pada semester 2, dengan demikian IPK-nya adalah:
3,20 + 3,40 : 2 (semester) = 3,30.
Artinya, jumlah IPK selama dua semester yang dimiliki mahasiswa tersebut adalah 3,30. Nilai IP di atas 3 pada umumnya dikategorikan sebagai nilai yang baik dan cukup memuaskan. Terlebih jika mahasiswa bisa mendapatkan IPK di atas 3,50. Hal ini akan semakin memperbesar peluang mereka untuk lulus dengan gelar Cum Laude.
Nah, demikianlah penjelasan tentang cara menghitung IPK, semoga informasi ini memberi manfaat untuk Anda.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…