ERA.id - Baru-baru ini salah satu kebijakan yang semakin populer adalah "Golden Visa" yang menjadi hal yang dipertimbangkan pemerintah untuk menarik investor asing. Lantas apa itu golden visa, artikel ini akan membahas lebih rinci.
Komitmen pemerintah untuk memperkuat iklim investasi dan mendorong masuknya investor asing tercermin dalam langkah-langkah konkret seperti rencana pemberlakuan kebijakan Golden Visa.
Dengan melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait, pemerintah berusaha untuk merumuskan kebijakan yang tepat dan memberikan insentif menarik bagi investor asing.
Apa Itu Golden Visa?
Dilansir dari Setkab RI, Golden Visa merupakan istilah yang merujuk pada program imigrasi yang memberikan izin tinggal dan kemudahan lainnya kepada para investor asing yang memenuhi persyaratan tertentu.
Kebijakan semacam ini umumnya bertujuan untuk menarik investasi asing yang signifikan ke negara tersebut, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Menurut definisi OECD, Golden Visa atau Golden Passport adalah kebijakan yang diterapkan oleh suatu negara untuk memberikan izin tinggal atau kewarganegaraan kepada Warga Negara Asing (WNA) melalui investasi atau pembayaran biaya tertentu.
Skema Golden Visa juga dikenal dengan istilah Residency by Investment (izin tinggal melalui investasi) dan Citizenship by Investment (kewarganegaraan melalui investasi). Istilah "Golden Visa" dan "Golden Passport" sering digunakan secara umum untuk merujuk pada skema ini.
Dalam skema Golden Visa, negara-negara menggunakan berbagai istilah yang berbeda. Misalnya, Indonesia dapat menggunakan istilah seperti Visa atau Izin Tinggal Terbatas. Pemegang Golden Visa akan mendapatkan manfaat eksklusif yang tidak diberikan kepada pemegang visa biasa. Beberapa manfaat tersebut antara lain proses permohonan visa dan urusan imigrasi yang lebih mudah dan cepat, kemampuan untuk melakukan perjalanan keluar masuk negara secara multiple entries, waktu tinggal yang lebih lama, hak untuk memiliki aset di dalam negara, serta menjadi jalur fast track untuk mengajukan kewarganegaraan.
Dengan pemberlakuan kebijakan Golden Visa, diharapkan Indonesia dapat menarik minat investor asing yang akan memberikan kontribusi signifikan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi negara.
Selain itu, skema Golden Visa juga dapat membuka peluang untuk transfer teknologi, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan hubungan bisnis dan investasi dengan negara-negara lain.
Dampak Golden Visa
Meskipun kebijakan Golden Visa memberikan berbagai keuntungan ekonomi dan fiskal bagi negara-negara yang menerapkannya, terdapat beberapa implikasi negatif yang perlu diperhatikan.
Salah satu resiko adanya Golden Visa adalah risiko fiskal dan makroekonomi yang dapat timbul, seperti fluktuasi ekonomi yang cepat dan terjadinya gelembung properti. Aliran investasi yang masuk melalui skema Golden Visa cenderung rentan dan dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Kemudian apabila ada skema investasi yang lebih menarik yang ditawarkan oleh negara lain, investor mungkin akan menarik investasinya dari satu negara dan memindahkannya ke negara lain yang menawarkan skema yang lebih menguntungkan.
Selain itu, kebijakan pemberian izin tinggal dan kewarganegaraan berbasis investasi juga mendapatkan kritik karena dianggap sebagai penjualan kewarganegaraan. Hukum internasional mengenal dua asas terkait kewarganegaraan, yaitu jus soli (kewarganegaraan ditentukan oleh tempat kelahiran) dan jus sanguinis (kewarganegaraan ditentukan oleh pertalian darah).
Pemberian kewarganegaraan berdasarkan investasi dianggap melanggar kedua asas tersebut. Selain itu, kebijakan ini juga dikritik karena dianggap tidak adil dan diskriminatif, karena hanya orang dengan jumlah uang yang besar yang mendapatkan hak eksklusif untuk tinggal, bekerja, dan berbisnis di suatu negara.
Dalam merumuskan kebijakan Golden Visa, negara-negara perlu mempertimbangkan secara matang implikasi-implikasi yang mungkin terjadi. Diperlukan regulasi yang ketat, pengawasan yang efektif, serta pengelolaan yang bijaksana untuk mencegah risiko ekonomi dan keuangan yang dapat terjadi.
Selain itu, prinsip keadilan, kesetaraan, dan keberlanjutan juga harus diperhatikan agar kebijakan ini tidak menimbulkan ketimpangan sosial dan dampak negatif pada ekonomi secara keseluruhan.
Selain apa itu golden visa, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…