Inilah Kelebihan dan Kekurangan Sistem Zonasi Sekolah di Indonesia

| 10 Aug 2023 16:05
Inilah Kelebihan dan Kekurangan Sistem Zonasi Sekolah di Indonesia
Ilustrasi sekelompok anak SD (antaranews)

ERA.id - Saat ini pendaftaran calon siswa baru di Indonesia menggunakan sistem zonasi. Para calon siswa bisa mendaftarkan diri sesuai zona tempat tinggal (jarak rumah dengan sekolah). Seduh berjalan beberapa tahun, diketahuilah bahwa ada kelebihan dan kekurangan sistem zonasi.

Suatu sistem memang tidak selalu hanya memberikan dampak positif. Ada beberapa dampak negatif yang bisa didapatkan, terutama oleh para siswa. Dikutip Era.id dari Renesia, berikut ini adalah rinciannya.

Ilustrasi sekolah kekurangan siswa (antaranews)

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Zonasi Pendaftaran Calon Siswa

·         Kelebihan

1. Lingkungan sekolah dekat dengan rumah

Siswa mendapatkan kedekatan lingkungan, antara lingkungan sekolah dan lingkungan rumah. Orang tua siswa jadi lebih mudah melakukan pengawasan atau datang ke sekolah jika dibutuhkan.

2. Stigma sekolah favorit luntur

Dahulu, salah satu istilah yang kerap muncul dalam dunia pendidikan adalah sekolah favorit dan sekolah buangan. Sekolah favorit kerap menjadi buruan dan bahan rebutan calon siswa dari berbagai daerah. Hal tersebut tak berlaku saat diberlakukan sistem zonasi. Calon siswa hanya bisa mendaftarkan diri di sekolah yang masuk zonanya.

3. Hemat waktu dan biaya

Jarak yang dekat antara rumah dan sekolah membuat siswa bisa lebih hemat waktu dan biaya. Siswa tidak perlu lagi mengeluarkan uang banyak untuk naik transportasi umum (atau beli BBM untuk kendaraan pribadi) dengan biaya yang mahal. Jarak yang dekat juga membuat para siswa bisa lebih cepat sampai di sekolah dan pulang ke rumah.

5. Suasana kelas heterogen

Ketika masih ada istilah sekolah favorit, para siswa pintar terkumpul dalam satu sekolah favorit. Sementara, sekolah buangan berisi para siswa yang kurang pandai. Hal ini membuat ketimpangan kualitas siswa semakin kuat. Sementara, sistem zonasi bisa menurunkan ketimpangan tersebut karena siswa yang pintar akan bersatu dengan siswa yang biasa saja atau bahkan kurang pintar.

·         Kekurangan

1. Sistem masih gampang dimanipulasi

Sistem zonasi masih rentan dimanipulasi, misalnya calon siswa memalsukan alamat domisili agar bisa masuk ke sekolah yang diingkan. Hal ini tentu tidak baik dan merugikan calon siswa yang lain.

2. Pilihan terbatas

Dahulu, calon siswa bisa bebas memilih sekolah yang diinginkan untuk didaftari. Namun, saat ini para calon siswa hanya bisa mendaftar di sekolah-sekolah tertentu yang memang menjadi zonanya.

3. Ruang lingkup terbatas

Sebelum penerapan sistem zonasi, siswa bisa menapatkan lingkungan sosial yang lebih luas dan beragam. Sang siswa juga bisa mendapatkan suasana yang berbeda karena berada di tempat yang—bisa jadi—agak jauh dari rumahnya. Namun, saat ini ruang lingkup para siswa terbatas, bahkan bisa jadi teman sekolahnya juga merupakan teman di rumahnya.

4. Fasilitas belum merata

Fasilitas pendidikan yang belum merata bisa merugikan para siswa. Siswa yang pintar dan potensial kurang bisa memaksimalkan potensi tersebut jika fasilitas pendidikan di sekolahnya yang dekat dengan rumah belum punya fasilitas yang memadai. Prestasi siswa jadi kurang maksimal karena fasilitas belum merata.

5. Kekurangan murid

Tidak semua sekolah berada di tempat yang berada di zona padat anak usia sekolah. Hal tersebut bisa membuat sekolah tersebut kekurangan siswa karena memang tidak calon siswa yang akan mendaftarkan diri.

Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan sistem zonasi yang diterpkan dalan pendidikan sekolah di Indonesia. Diharapkan, sistem pendidikan di Indonesia bisa lebih baik seiring berjalannya waktu. 

Rekomendasi