Cara Kerja LRT Jabodebek, Kereta Tanpa Masinis Pertama di Indonesia

| 28 Aug 2023 16:04
Cara Kerja LRT Jabodebek, Kereta Tanpa Masinis Pertama di Indonesia
Cara kerja lrt jabodebek (Antara)

ERA.id - Sistem Light Rail Transit (LRT) Jabodebek telah menjadi salah satu inovasi penting dalam transformasi transportasi di wilayah Jabodetabek beberapa waktu ini. Namun demikian, apakah Anda tahu cara kerja LRT Jabodebek tersebut?

Artikel ini akan membahas secara rinci tentang mekanisme operasional dan manfaat yang dihadirkan oleh sistem LRT Jabodebek dalam menghadapi tantangan transportasi perkotaan.

Tujuan Pembangunan LRT Jabodebek

LRT, singkatan dari Light Rail Transit, merupakan salah satu jenis layanan transportasi yang menggunakan kereta penumpang di atas rel ringan. Konsep yang diadopsi oleh LRT adalah "memindahkan penumpang lebih banyak melalui rute yang lebih banyak."

LRT umumnya berfokus pada layanan dalam kota, menghubungkan berbagai tempat di dalam wilayah perkotaan, serta menyediakan rute lintas perkotaan, seperti Bekasi-Jakarta atau Jakarta-Cibubur. Rute tersebut dapat digolongkan sebagai layanan urban dan interurban.

LRT Jabodebek dibangun dengan tujuan mengurangi kepadatan lalu lintas dari kota-kota satelit sekitar Jakarta ke Jakarta. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di jalan tol Jakarta-Cikampek (Japek) dan Jagorawi.

Pada tahap pertama LRT Jabodebek melibatkan tiga lintas layanan, yakni Lintas Layanan 1 dari Cawang ke Cibubur, Lintas Layanan 2 dari Cawang melalui Kuningan menuju Dukuh Atas, serta Lintas Layanan 3 dari Cawang ke Bekasi Timur.

LRT Jabodebek dibangun dengan tujuan mengurangi kepadatan lalu lintas (antara)

Cara Kerja LRT Jabodebek

Dilansir dari laman Adhi Karya selaku salah satu perusahaan yang membangun sistem, LRT Jabodebek sudah mengadopsi teknologi persinyalan modern bernama moving block – CBTC (Communication Based Train Control). Teknologi ini memungkinkan LRT beroperasi tanpa masinis (driverless).

Dalam video yang pernah diunggah oleh akun Instagram @kementerianbumn, CBTC menggunakan frekuensi radio khusus sebagai sarana komunikasi antar subsistem terintegrasi, yang mencakup rel, sistem, dan kereta itu sendiri.

Keunggulan sistem CBTC ini adalah kemampuannya dalam memantau secara akurat posisi dan kecepatan kereta secara real-time. Melalui konsep moving block, LRT mampu meminimalkan interval waktu antara operasi kereta.

Sistem ini terpasang sepanjang jalur kereta dan memiliki komponen terkait dengan frekuensi radio.

Di dalam sistem moving block LRT Jabodebek terdapat juga Automatic Train Protection (ATP). ATP ini mampu mengirimkan sinyal informasi, sehingga mampu mengurangi kecepatan atau bahkan menghentikan kereta saat mendekati halte.

Proyek LRT Jabodebek merupakan hasil kolaborasi dari berbagai BUMN, termasuk Adhi Karya, KAI, INKA, dan Len Industri. Dalam moda transportasi perkotaan ini, terdapat jalur sepanjang 44,4 km yang melewati 18 stasiun dan 1 depo.

LRT Jabodebek Dapat Beroperasi Tanpa Masinis

LRT Jabodebek akan mengadopsi sistem Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 3 dalam operasinya. Dengan menggunakan sistem ini, kereta dapat beroperasi tanpa masinis.

Sistem CBTC merupakan pendekatan pengoperasian kereta yang mengandalkan komunikasi. Sistem ini mampu mengatur pengoperasian kereta dan menjalankan jadwal secara otomatis, serta mengawasi keseluruhan proses operasional dari pusat kendali operasi secara otomatis.

Menurut Joni Martinus, VP Public Relations KAI, Grade of Automation level 3 atau GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta di mana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis.

Meskipun demikian, sistem GoA3 tetap memerlukan adanya petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan situasi darurat dan pelayanan kepada penumpang. Petugas ini disebut Train Attendant.

Dalam situasi gangguan pada sarana atau prasarana, petugas Train Attendant akan mengambil alih pengoperasian kereta secara manual dengan kecepatan terbatas.

Operasional LRT Jabodebek diatur berdasarkan jadwal yang telah dimasukkan ke dalam sistem persinyalan di pusat kendali operasi atau Operation Control Center (OCC). Dengan ini, keseluruhan operasional LRT Jabodebek berjalan secara otomatis sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Selain , ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman

Rekomendasi