Ini Penyebab dan Pencegahan Virus Nipah, Pengetahuan dan Langkah Bijak Dibutuhkan

| 26 Sep 2023 14:05
Ini Penyebab dan Pencegahan Virus Nipah, Pengetahuan dan Langkah Bijak Dibutuhkan
Ilustrasi kelelawar buah yang bisa menyebarkan virus nipah (pixabay)

ERA.id - Persebaran dan ancaman virus nipah jadi sorotan. Demi menghindari efek buruk kesehatan, masyarakat perlu tahu penyebab dan pencegahan virus nipah.

Ini merupakan penyakit emerging zoonotic yang disebabkan oleh virus nipah. Virus nipah termasuk ke dalam genus Henipavirus, famili Paramyxoviridae. Penularan virus nipah bisa terjadi melalui hewan, baik liar maupun domestik. Kelelawar buah (famili Pteropodidae) adalah inang alaminya.

Apa Itu Virus Nipah dan Gejalanya

Penyakit yang disebabkan oleh virus nipah bukanlah hal baru. Penyakit ini pertama kali terindentifikasi berdasarkan laporan wabah pada peternakan babi di sebuah desa di Sungai Nipah, Malaysia, pada 1998—1999. Wabah tersebut juga berdampak hingga wilayah Singapura. Dilansir situs resmi Kemenkes RI, wabah virus nipah di Malaysia dilaporkan 276 kasus konfirmasi dengan 106 kematian (CFR: 38,41%).

Ada beberapa gejala yang bisa dialami oleh orang yang terinveksi virus nipah. Penyidap akan mengalami gejala bervariasi, dari tanpa gejala (asimptomatis), infeksi saluran napas akut (ISPA) ringan atau berat, hingga ensefalitis fatal.

Gejala awal bisa berupa demam, sakit kepala, muntah, mialgia (nyeri otot), dan nyeri tenggorokan. Hal tersebut bisa diikuti oleh gejala lain berupa pusing, mudah mengantuk, penurunan kesadaran, dan tanda-tanda neurologis lain yang menunjukkan ensefalitis akut.

Sebagaian pasien bahkan mengalami pneumonia atipikal dan gangguan saluran pernapasan berat. Dalam kasus berat, ensefalitis dan kejang bisa terjadi dan berisiko berlanjut menjadi koma dalam 24—48 jam, bahkan bisa berujung kematian.

Biasanya, gejala akan muncul 4—14 hari setelah terpapar virus nipah. Namun, sebuah laporan menyebutkan ada masa inkubasi hingga 45 hari.

Cara Penularan Virus Nipah

Penyakit akibat virus nipah cukup mematikan. Virus ini memiliki risiko rata-rata angka kematian (case fatality rate) sekitar 40% hingga 75%. Angka ini tergantung kemampuan wilayah terjangkit dalam melakukan penyelidikan epidemiologi, surveilans, dan manajemen klinis kasus.

Pencegahan dan penanganan yang tepat bisa mengurangi persebaran virus nipah. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang tertular virus nipah, berikut adalah rinciannya.

  • Kontak langsung dengan hewan terinfeksi, termasuk zat ekskresi atau sekresi (air liur, urine, darah, atau sekresi pernapasan).
  • Mengonsumsi daging mentah hewan terinfeksi atau produk makanan mentah yang terkontaminasi cairan tubuh hewan terinfeksi (contohnya buah dan nira aren yang terkontaminasi hewan terinfeksi)
  • Melakukan kontak dengan orang terinfeksi atau cairan dari orang tersebut (droplet, urine, atau darah). Penularan virus nipah dari manusia ke manusia biasanya terjadi pada keluarga atau tenaga kesehatan yang merawat pasien terinfeksi.

Cara Mencegah Penularan Virus Nipah

  • Mencuci dan mengupas buah sebelum dikonsumsi

Anda perlu mencuci dan mengupas buah segar sebelum menyantapnya atau mengolahnya menjadi kuliner tertentu. Buah-buahan punya kemungkinan terkena air liur atau cairan kelelawar buah. Anda tidak direkomendasikan mengonsumsi buah secara langsung tanpa dicuci terlebih dahulu.

 Ilustrasi mencuci buah (pexels)
  • Memasak nira aren

Kelelawar buah mungkin mengontaminasi nira aren dengan cairannya. Oleh sebab itu, Anda sebaiknya memasak nira aren sebelum mengonsumsinya. Hal ini dilakukan untuk membunuh virus yang yang mungkin ada di nira tersebut.

  • Tidak makan buah dengan bekas gigitan

Buah dengan tanda-tanda kerusakan atau gigitan kelelawar harus dibuang. Anda harus memilah buah dengan baik agar terhindar dari ancaman virus nipah.

  • Tidak melakukan kontak langsung dengan hewan terkontaminasi

Selain kelelawar, virus nipah bisa menyebar melalui hewan ternak, terutama babi. Jadi, selain menghindari kontak dengan kelelawar, Anda perlu menghindari kontak langsung dengan hewan ternak yang kemungkinan terinfeksi.

Anda bisa menggunakan alat pelindung diri saat memberi makan ternak, mengisolasi ternak sakit, menjaga kebersihan kandang, dan mendesinfeksi area kandang secara rutin. Jika hewan ternah sakit dengan gejala mencurigakan (seperti demam, kejang, atau masalah pernapasan) segera laporkan ke petugas kesehatan hewan.

  • Gaya hidup sehat

Anda harus selalu melakukan gaya hidup yang sehat dan bersih. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah tertib mencuci tangan, malakukan etika bersin dan batuk, menghindari sentuhan pada area wajah, menjaga kebersihan lingkungan, dan menggunakan masker di area penyebaran virus tinggi.

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai penyebab dan pencegahan virus nipah. Untuk mendapatkan informasi menarik lainnya, ikuti terus Era.id

Rekomendasi