Massa di Medan Anggap Bobby Nasution Seperti Bebek, Lambat Kerja dan Banyak Bicara

| 23 Aug 2024 16:50
Massa di Medan Anggap Bobby Nasution Seperti Bebek, Lambat Kerja dan Banyak Bicara
Aksi massa GMNI protes kepemimpinan Bobby Nasution sebagai Wali Kota Medan. (Istimewa)

ERA.id - Demonstran dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Medan menyerahkan dua ekor bebek untuk Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution dan Ketua TP PKK Kota Medan, Kahiyang Ayu.

Demonstran melakukan itu di depan Kantor Wali Kota Medan Kamis (22/8/2024). "Filosofi bebek, kepemimpinan Bang Bobby lambat kerjanya dan banyak cakapnya. Dua ekor bebek kita berikan kepada Bobby Nasution dan Ketua PKK Kota Medan, ibu Kahiyang Ayu," kata Koordinator aksi, Surya Dermawan Nasution, kepada wartawan di sela-sela demo tersebut.

Surya menjelaskan pada 2023 yang lalu, masyarakat Sumatera Utara khususnya Kota Medan dihebohkan dengan gagalnya proyek lampu pocong, proyek dengan anggaran Rp 21 Miliar tersebut. Kinı, tidak dapat dinikmati manfaatnya oleh masyarakat Kota Medan.

"Meskipun ada pengembalian uang ke negara, menurut penilaian kami tidak menghilangkan kerugian bagi masyrakat Kota Medan, pun di sisi lain seharusnya tidak menghilangkan pidana," kata Surya.

Surya mengungkapkan bahwa kegagalan proyek lampu pocong ini semata-mata, tidak bisa dianggap hanya kesalahan pihak rekanan atau pihak swasta. Malah, Pemko Medan di bawah kepemimpinan Bobby Nasution yang seharusnya paling bertanggung jawab atas kegagalan tersebut.

"Terlebih menurut kajian kami ada unsur lemahnya pengawasan dan dugaann persaingan usaha yang tidak sehat, karena masing-masing paket pekerjaan hanya satu perusahaan yang memasukkan dokumen penawaran," kata Surya.

Surya menyoroti kepemimpinan Bobby juga pada realitanya tidak mampu menyelesaikan masalah pengelolaan sampah dan banjir di Kota Medan.

"Secara sederhana kita bisa melihat masih banyaknya tumpukan sampah di Kota Medan Pun ketika curah hujan tinggi, jalan raya dan tempat tinggal warga akan mengalami banur," sebut Surya.

Lebih lanjut, Surya mengatakan kebijakan parkır berlangganan yang diterapkan oleh Pemko Medan pada Juli 2024 juga telah menimbulkan keresahan dan kegaduhan di kalangan masyarakat.

"Kami menilai kebijakan parkir tersebut sangat prematur karena tidak memikirkan dampak negatif nya, bahkan bagi kami Pemko Medan terkesan ingin meraih uang 'cepat' dari masyarakat," sebut Surya.

Surya mengungkapkan GMNI pada prinsipnya memiliki tanggung jawab moral untuk mengevaluasi kebijakan-kebijakan Pemerintah Kota Medan itu.

"Oleh karena itu kami mendesak Bobby Nasution klarifikasi secara jelas terkait isu Blok Medan. KPK periksa Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu soal Blok Medan," tegas Surya.

Surya mendesak Bobby Nasution bertanggung jawab dan meminta maaf secara terbuka atas kerugian gagalnya proyek lampu pocong.

"Bobby Nasution harus bertanggungjawab atas kegagalan atas banjir di Kota Medan dan bertanggungjawab atas kegagalan pengelolaan sampah di Kota Medan," sebut Surya.

Satu jam menggelar aksi dengan membakar ban bekas, massa aksi tidak dapat tanggapan dari Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang diketahui sedang berada di luar Kota Medan. Belakangan massa membubarkan diri dalam pengawalan polisi.

Rekomendasi