Penjelasan BMKG soal Suara Gemuruh dan Dentuman Saat Gempa di Bogor

| 11 Apr 2025 10:02
Penjelasan BMKG soal Suara Gemuruh dan Dentuman Saat Gempa di Bogor
Bangunan dinding rumah runtuh karena gempa bumi di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/4/2025) malam. (Dok. warga setempat)

ERA.id - Gempa berkekuatan Magnitudo (M) 4,1 yang mengguncang Kota Bogor dan sekitarnya pada pukul 22.16.13 WIB Kamis (10/4/2025), membuat heboh masyarakat.

Sebab, gempa yang berada di koordinat 6.62 LS dan 106.8 BT dengan kedalaman hiposenter 5 kilometer itu disertai dentuman keras.

Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, suara gemuruh dan dentuman saat gempa di Kota Bogor merupakan hal wajar.

Suara tersebut muncul karena getaran frekuensi tinggi dekat permukaan, sekaligus sebagai bukti bahwa gempa yang terjadi memiliki kedalaman hiposenter sangat dangkal.

"Gempa Bogor disertai munculnya suara gemuruh dan dentuman adalah hal wajar. Semua gempa sangat dangkal disertai dengan suara ledakan, dentuman, dan gemuruh," kata Daryono, Jumat (11/4/2025).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, gempa tersebut berjenis tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake akibat aktivitas sesar aktif.

Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber gempa, aktivitas Sesar Citarik dengan mekanisme geser mengiri diduga kuat menjadi pembangkit gempa di Kota Bogor.

"Episenter Gempa Bogor terletak pada jalur Sesar Sesar Citarik yang memiliki mekanisme geser mengiri," ujarnya.

Hingga saat ini, BMKG mencatat ada empat kali gempa susulan dengan kekuatan yang bervariasi. Gempa susulan pertama terjadi pada Pukul 23.12 WIB dengan kekuatan M 1,9, kedua Pukul 23.14 WIB M 1,7, Pukul 1.04 WIB M1,6, dan Pukul 1.38 WIB M 1,7.

Rekomendasi