Stafsus Menteri BUMN akan Jadi Relawan Vaksin COVID-19

| 28 Jul 2020 15:38
Stafsus Menteri BUMN akan Jadi Relawan Vaksin COVID-19
Arya SInulingga (Dok. Antaranews)

ERA.id - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga berencana mendaftarkan diri sebagai relawan uji klinis fase III vaksin COVID-19. 

"Saya Arya Sinulingga sudah akan mendaftar sebagai relawan ke Bio Farma. Saya kemarin sudah kirimkan, KTP saya dan dalam waktu dekat saya melakukan pendaftaran," ujar Arya kepada wartawan, Selasa (28/7/2020).

Seperti diketahui, PT Bio Farma (Persero) bekerja sama dengan Universitas Padjajaran dan Kementerian Kesehatan akan melakukan uji klinis fase III vaksin COVID-19 buatan perusahaan Sinovac, China.

Arya mengatakan uji klinis fase I dan II sudah dilakukan terlebih dahulu di China dan sudah diujicobakan juga ke manusia. Kemudian dilanjutkan uji klinis tahap III yang akan melibatkan sejumlah relawan.

Untuk menjadi relawan vaksin, ada sejumlah syarat yang harus dilakukan antara lain berusia 18-59 tahun, tidak tidak sedang mengikuti uji klinis lain, tidak pernah memiliki riwayat terinfeksi virus korona, dan tidak memiliki penyakit penyerta.

"Kemudian, saya juga tidak ada penyakit lain, sehingga saya melihat bahwa ini adalah langkah untuk menjadi relawan," ujarnya

Baca juga: Syarat dan Ketentuan Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin COVID-19

Selanjutnya Arya menjelaskan sejumlah tahapan untuk menjadi relawan. Setelah melewati tahap administrasi, calon relawan akan menjalani tes kesehatan. Kemudian, relawan akan diambil sampel darahnya.

Setelah 14 hari, relawan akan diberikan vaksin. Lalu 14 hari kemudian, relawan akan diberikan vaksin kembali. Arya mengatakan, tahapan ini akan dibagi dalam 4 kali kunjungan

"Jadi ada 4 kunjungan penelitian yang akan dilakukan terhadap saya. Ini dilakukan supaya apa yang menjadi sebuah tantangan kita, bagaimana vaksin ini bisa dijadikan vaksin untuk menghadapi corona," jelasnya.

Sebelumnya, Bio Farma memperkirakan, uji klinis yang melibatkan 1.620 relawan ini kemungkinan baru bisa dilaksanakan di awal Agustus mendatang. Vaksin yang akan diuji coba tersebut sudah dalam bentuk dosis satuan yang siap disuntikkan kepada para relawan.

Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto mengatakan pihaknya sudah menerima 2.400 dosis vaksin dari perusahaan Sinovac, China sejak hari Minggu (14/7/2020). Namun tidak bisa langsung diujicoba karena harus dikarantina terlebih dahulu.

Bambang mengatakan, proses karantina dilakukan selama dua minggu. Kemudian pihaknya yang juga menggandeng Universitas Padjajaran akan melakukan beberapa tes untuk mengkonfirmasi bahwa vaksin tersebut masih layak digunakan setelah menempuh perjalanan.

"Jadi vaksin ini ada di kami dan nanti setelah tim uji klinis dari FK Unpad siap untuk melakukan uji, vaksin akan kami berikan ke tim uji klinis FK Unpad," papar Bambang.

Jika uji klinis berjalan lancar, induk perusahaan BUMN sektor farmasi ini menargetkan dapat memproduksi vaksin pada kuartal I 2021.

Rekomendasi