Ceramah UAS Soal Terompet Tahun Baru Tradisi Yahudi Kembali Viral, Budiman Sudjatmiko Beri Jawaban Menohok

| 21 Dec 2020 18:45
Ceramah UAS Soal Terompet Tahun Baru Tradisi Yahudi Kembali Viral, Budiman Sudjatmiko Beri Jawaban Menohok
Ustaz Abdul Somad (Instagram/Ustadz Abdul Somad)

ERA.id - Ceramah Ustadz Abdul Somad terkait larangan seorang muslim merayakan tahun baru masehi kembali viral. Ceramah itu diketahui diambil pada tahun 2018. Pria yang akrab disapa UAS itu juga menyebut bahwa meniup terompet saat tahun baru merupakan tradisi umat Yahudi.

Menanggapi pernyataan UAS, politikus PDIP Budiman Sudjatmiko beri balasan menohok. Menurut Budiman, kaum Yahudi memiliki tahun barunya sendiri, bukan mengikuti kalender masehi. 

Ia kemudian menjelaskan beberapa barang atau tradisi umat beragama yang mengalami asimilasi. Salah satunya adalah 'bedug', alat penanda masuknya waktu sholat bagi umat Islam itu ternyata merupakan tradisi umat Budha.

"Bedug yang ditabuh itu juga tradisi Buddhisme dan agama-agama timur lainnya. BTW, tahun baru Yahudi itu bukan 1 Januari. Mereka punya sendiri, namanya Rosh Hshanah. Oh ya, sunat itu juga tradisi Yahudi. Juga tak makan daging babi," tulis Budiman Sudjatmiko di akun Twitternya sembari mengunggah artikel berjudul "Tegas Sebut Rayakan Tahun Baru Haram, UAS: Terompet Tradisi Yahudi". 

Budiman Sudjatmiko juga menuturkan betapa pentingnya pengetahuan dan ilmu di era media sosial. Sebab, dampaknya kini bisa menjadi luas. Untuk itu, dia mengimbau agar hati-hati dan jangan sampai menyebarkan pengetahuan yang keliru.

"Tuips... Tak berpengetahuan dan tak berilmu di era media sosial ini sungguh berbahaya. Dulu ketidaktahuan mungkin cuma berdampak di keluarga atau lingkungan terbatas. Tapi di era medsos ia berdampak luas. Hati-hati," ujar Budiman Sudjatmiko.   

"Jangankan niat tanpa ilmu, niat baik tanpa ilmu pun bisa menimbulkan petaka. Terlebih era di media sosial. Tapi era medsos juga memberimu kesempatan belajar seluas-luasnya dan mengerti sedalam-dalamnya. Gratis pula. Asal mau, kecuali situ tidak tahu malu," sambung dia.

"Dulu hanya jadi bodoh yang gratis. Sekarang jadi pintar pun bisa gratis kok. Jadi tokoh jangan sembarangan mengeluarkan pernyataan. Kebenaran tak lagi berasal dari 1 mimbar tempatmu berdiri," terang Budiman Sudjatmiko. 

"Hanya karena kamu yang berdiri di atas mimbar, bukan berarti kamu selalu benar. Turun dan duduklah dalam lingkaran dan bertukar pikiran. Di sini kita bisa sama-sama mengenali kebenaran dalam busana kebaikan," tandasnya.  

Sebelumnya, Ustaz Abdul Somad memang pernah memberi jawaban tentang perdebatan perayaan tahun baru pada tahun 2018 silam. Jawaban itu diungkapkan di kanal YouTube Dakwah Cyber dengan judul "Tanya Jawab Ust. Abdul Somad – Hukum Merayakan Tahun Baru’" 

"Pak ustadz, bagaimana (hukum) jika kita merayakan tahun baru dengan menyalakan kembang api dan bakar ayam?" bunyi pertanyaannya.

UAS menjawab, merayakan tahun baru masehi bukan tradisi Islam. Oleh sebab itu umat muslim disarankan untuk tidak ikut-ikutan melakukannya apalagi meniup terompet. 

"Maka tiuplah terompet-terompet untuk menyambut kedatangan tahun baru dalam tradisi Yahudi di perjanjian lama. Itu ditiuplah terompet dari tanduk kepala kerbau. Maka, jangan kasih anak-anak kita meniup terompet," terang UAS. 

Rekomendasi