Begini Proses Terjadinya Pelangi dan Mengapa Punya Banyak Warna?

| 08 Oct 2022 18:25
Begini Proses Terjadinya Pelangi dan Mengapa Punya Banyak Warna?
Pelangi (Unsplash)

ERA.idPelangi merupakan salah satu fenomena alam yang paling indah. Pelangi adalah ilusi optik yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia. Lalu bagaimana proses terjadinya pelangi?

Pelangi muncul ketika sinar matahari dan kondisi atmosfer pada posisi yang tepat untuk dilihat manusia. Selain itu, pelangi juga terjadi sebagai hasil interaksi antara sinar matahari, air, dan udara.

Maka dari itu, pelangi paling sering terlihat saat hari cerah seusai hujan. Pembentukan pelangi sendiri melibatkan fenomena fisik, yang meliputi dispersi, pembiasan, pemantulan, dan pemantulan internal total.

Proses pembentukan pelangi dikarenakan sinar matahari dan kondisi atmosfer. Pertama cahaya memasuki tetesan air, melambat dan membelok saat bergerak dari udara ke air yang lebih padat.

Kemudian, cahaya dipantulkan di dalam tetesan yang terpisah menjadi panjang gelombang atau warna komponennya. Ketika cahaya keluar dari tetesan maka pelangi tercipta.

Fenomena pelangi terjadi ketika sinar matahari bersentuhan dengan tetesan air hujan pada sudut tertentu. Untuk lebih jelasnya, dilansir dari Earth Eclipse berikut ini step by step terbentuknya pelangi.

7 Proses Terjadinya Pelangi

  1. Sinar Matahari Menerjang Rintik Hujan

Agar tercipta pelangi, cahaya putih dari matahari harus mengenai tetesan air pada sudut tertentu. Sudut yang terbentuk sangat menentukan karena akan membuat terbentuk atau tidaknya pelangi.

Pelangi sebagian besar terbentuk saat fajar atau sore hari karena keduanya adalah waktu terbaik, ketika matahari cukup rendah di langit dan memberikan sudut yang ideal untuk membentuk pelangi. Ketika sudutnya tidak sesuai, kita tidak bisa melihat pelangi.

  1. Sebagian sinar matahari dipantulkan

    Pelangi terjadi ketika Sebagian sinar matahari dipantulkan (unsplash)

Ketika sinar dari matahari bersentuhan dengan tetesan air, cahaya dari matahari dipantulkan. Dalam prosesnya, cahaya mematuhi hukum pemantulan.

Fenomena ini dapat dipahami dengan lebih baik ketika kita melihat melalui jendela kaca, tetapi pada saat yang sama bayangan kita sendiri dapat dilihat. Ini karena jendela memancarkan dan memantulkan cahaya. Air juga bisa melakukannya.

  1. Sisa Cahaya Dibiaskan

Cahaya yang tidak dibiaskan melintasi lapisan batas udara dan air lalu akan melambat karena air lebih padat daripada udara. Pengurangan kecepatan membuat jalur cahaya membelok, fenomena ini yang disebut pembiasan. Inilah alasan mengapa pelangi selalu melengkung atau bengkok ke arah garis normal.

  1. Cahaya Putih Terbelah Menjadi Warna Berbeda

Cahaya putih terdiri dari spektrum warna, masing-masing memiliki panjang gelombang sendiri. Panjang gelombang yang berbeda berjalan pada kecepatan yang berbeda saat mereka menghadapi perubahan dalam medium yang lebih padat atau kurang padat (ingat: kecepatan dipengaruhi oleh perbedaan jumlah).

Oleh karena itu, warna pelangi dapat terpisah. Fenomena ini dikenal sebagai Dispersi dan inilah sebabnya mengapa pelangi memiliki warna yang berbeda.

  1. Cahaya Terpantul di Balik Tetesan Hujan

    Pelangi terbentuk dari Cahaya Terpantul di Balik Tetesan Hujan (Unsplash)

Ketika cahaya mengenai antarmuka air ke udara di bagian belakang tetesan hujan, maka akan membentuk sudut. Kemudian jika sudut datang lebih besar dibandingkan dengan sudut kritis, maka terjadi pemantulan total internal dan pelangi dapat terlihat. Sedangkan jika sudutnya lebih kecil dari sudut kritis, maka pelangi yang terbentuk tidak akan terlihat.

  1. Lebih Banyak Pembiasan Terjadi

Saat cahaya keluar dari rintik hujan maka kecepatannya akan berubah. Karena pada titik ini, pergerakan cahaya menjauhi medium yang lebih rapat (air) ke yang kurang rapat (udara), maka kecepatannya ditingkatkan.

Kenaikan kecepatan menyebabkan gelombang cahaya atau jalur cahaya dibelokkan menjauhi garis normal. Ini adalah contoh lain dari refraksi. Pembiasan ini berkontribusi pada pembentukan pelangi.

  1. Bentuk Warna dengan Lebih Banyak Dispersi

Saat sinar dibiaskan lagi, berbagai panjang gelombang dipengaruhi ke tingkat yang berbeda dan meningkatkan pembentukan warna pelangi yang jelas. Dengan pemisahan lebih lanjut dari komponen warna cahaya putih dan pembiasan, maka warna dan bentuk tertentu dari pelangi terlihat dengan dispersi.

Selain proses terjadinya pelangi, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu ingin tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman

Rekomendasi