ERA.id - Kabar kurang menyenangkan datang dari dunia skating Jepang. Ikon skating ternama Jepang, Yuzuru Hanyu memutuskan untuk pensiun dari laga kompetisi.
Atlet berusia 27 tahun itu memutuskan untuk mundur dari kompetisi, Selasa (19/7/2022) waktu setempat. Keputusan ini datang setelah ia gagal merebut emas Olimpiade ketiganya secara berturut-turut di Olimpiade Beijing pada Februari lalu.
"Saya tidak akan bisa lagi dibandingkan dengan pesaing lain. Tapi aku akan terus melawan kelemahanku dan diriku di masa lalu. Dalam hal hasil, saya telah mencapai semua yang bisa saya capai. Saya berhenti ingin dievaluasi," kata Yuzuru Hanyu, dikutip Kyodo News, Selasa (19/7/2022).
Hanyu merupakan peraih gelar Olimpiade 2014 dan 2018, kemudian menempati posisi keempat di Olimpiade ketiganya yang sekaligus menjadi kompetisi terakhirnya. Dia juga pemenang empat Grand Prix Final berturut-turut dari 2013 dan juara nasional enam kali.
Namun ia memilih untuk mundur dari kejuaraan dunia pada bulan Maret karena belum pulih dari keseleo pergelangan kaki yang ia dapatkan di Olimpiade Beijing. Meski demikian, ia akan terus bermain skating secara profesional di acara non-kompetitif.
"Saya teruskan sampai Beijing dalam mengejar quad axel, tapi saya merasa saya bisa melakukannya belum tentu di kompetisi. Saya benar-benar merasa itu memberi kesempatan bagi lebih banyak orang untuk menyaksikannya (secara langsung)," ungkapnya.
"Saya membuat keputusan (untuk berhenti bersaing) setelah Beijing. Saya telah memikirkan banyak hal dan merasa saya tidak perlu lagi berada di panggung yang sama, sementara juga merasa lebih bertekad untuk menjadi lebih baik dan lebih kuat," lanjutnya.
Berasal dari Sendai di Prefektur Miyagi di wilayah Tohoku Jepang timur laut, Hanyu mulai bermain skating pada usia 4 tahun dan memenangkan gelar junior dunia pada usia 15 tahun di tahun 2010.
Sosoknya menjadi sumber inspirasi bagi para korban gempa bumi dan tsunami 2011 yang menghancurkan daerah tersebut dengan kemenangannya di Sochi Games 2014. Dia tercatat sebagai skater figur pria pertama bukan dari Eropa atau Amerika Serikat yang memenangkan kompetisi Olimpiade.
Dia membuat pertahanan bersejarah dari emas Olimpiade di Pyeongchang Games 2018, menjadi yang pertama mencapai prestasi dalam olahraga dalam 66 tahun, sejak American Dick Button. Pada usia 23 tahun, ia menerima Penghargaan Kehormatan Rakyat pemerintah Jepang di usia termuda.
Selama menjadi ikon skating Jepang, Hanyu juga mendapat julukan sebagai 'Pangeran Es' dari para penggemarnya. Begitu juga kecintaan para penggemarnya yang dikenal gemar melempari boneka atau pun mainan Winnie the Pooh ke atas es setelah penampilannya.